Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misi Annan Terancam Gagal

Kompas.com - 10/04/2012, 04:00 WIB

Kairo, Kompas - Misi politik utusan khusus PBB dan Liga Arab, Kofi Annan, di Suriah terancam gagal. Otoritas Suriah dan kubu oposisi terlibat polemik soal syarat jaminan tertulis kesediaan kubu oposisi menghentikan aksi kekerasan.

Tentara Pembebasan Suriah (FSA), Senin (9/4), menolak syarat tambahan dari otoritas Suriah tentang jaminan tertulis dari FSA untuk menghentikan aksi kekerasan. Pemerintah mengajukan syarat ini sebelum menarik mundur pasukan dari basis oposisi pada 10 April ini.

Panglima FSA Riyadh al-As’ad mengatakan, FSA berkomitmen dengan usulan solusi Kofi Annan. Namun, tak ada keharusan bagi FSA menyampaikan surat jaminan kepada otoritas Suriah.

Sehari sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Suriah menegaskan, janji penarikan pasukan pemerintah pada 10 April ditafsirkan keliru. Ditegaskan, pasukan pemerintah tidak akan mundur pada 10 April tanpa ada jaminan tertulis tentang kesediaan kelompok bersenjata menghentikan aksi kekerasan. Suriah juga meminta tiga negara—Turki, Qatar, dan Arab Saudi—menghentikan suplai dana dan senjata ke kubu oposisi.

Pemerintah dan oposisi Suriah menyepakati enam butir solusi damai yang diusulkan Annan. Salah satunya adalah penarikan mundur pasukan pemerintah dari kota dan desa yang menjadi pusat konflik pada 10 April. Setelah gencatan senjata selama 48 jam, kedua pihak sepakat menghentikan segala bentuk kekerasan pada 12 April.

Menurut Kemlu Suriah, Annan belum memberi jaminan tertulis kesediaan kelompok bersenjata menghentikan aksi kekerasan dan menyerahkan senjata mereka kepada negara.

Terkait hal itu, Dewan Nasional Suriah (SNC) menilai misi Annan telah gagal. SNC meminta Dewan Keamanan PBB turun tangan menghentikan tragedi kemanusiaan di Suriah.

Ketua SNC Burhan Ghalioun melalui televisi Aljazeera meminta masyarakat internasional membatalkan batas waktu 10 April yang disepakati. Menurut Ghalioun, masyarakat internasional tidak cukup hanya mengecam aksi kekerasan di Suriah.

Sebelumnya, SNC menjelaskan, tidak akan memberi semacam masa liburan kepada rezim Presiden Bashar al-Assad untuk dapat terus membunuh rakyat Suriah yang tak berdaya, dengan mengelabui lewat cara menerima usulan solusi Kofi Annan.

SNC menuduh pasukan loyalis Al-Assad terlibat pembantaian serta semakin memperluas penyebaran pasukan dan tank-tank di berbagai provinsi di Suriah. Hal itu, menurut SNC, bertentangan dengan janji mereka akan menarik pasukan dan senjata beratnya dari kota-kota.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com