Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Upaya Terorganisir Hancurkan Hutan

Kompas.com - 08/04/2012, 12:05 WIB
Irma Tambunan

Penulis

BATANGHARI, KOMPAS.com - Saat ini ada upaya terorganisir menghancurkan hutan melalui pembalakan, sebagai modus awal untuk jual beli lahan, berlanjut dengan perambahan liar. Namun, penegakan hukum seringkali tak menyentuh pelaku utama aktivitas ilegal tersebut.

Pengelola hutan Restorasi Ekosistem Harapan, Yusuf Cahyadin, sebagai Direktur PT Restorasi Ekosistem, mengatakan bahwa aktivitas ilegal dalam hutan ini semakin mengerikan. Pembalakan dan perambahan k etika terungkap di satu lokasi, sudah berlangsung pula di sejumlah lokasi lain dalam wilayah hutan yang sama.

Pengelola hutan dibikin kewalahan untuk menjaga dan menghutankan bekas hutan eks hak pemanfaatan hutan (HPH) tersebut. Para pelaku ilegal itu adalah pemilik modal besar yang membalak dan merambah dengan melakukan mobilisasi massa melibatkan warga miskin.

Itu sebabnya, upaya penegakan hukum seringkali hanya menyentuh buruh di lokasi pembalakan atau perambahan. Sedangkan pelaku utama umumnya aman dari jerat hukum.

Sebelumnya, Tim Patroli Hutan Restorasi Ekosistem Harapan serta Polisi Hutan Dinas Kehutanan dan anggota Kepolisian Resor Kabupaten Batanghari mendapati 500 hingga 700 meter kubik kayu curian dalam Sungai Jerat, wilayah Hutan Restorasi Harapan, Kabupaten Batanghari, Jambi, Sabtu (8/4). Seluruh kayu diduga akan dialirkan ke kawasan pengolahan kayu di hilir sungai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com