Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencicipi Goreng Ulat Bambu dan Sop Opium di Negeri Thingyan

Kompas.com - 08/04/2012, 02:22 WIB

Makanan halal

Bagi kaum Muslim tidak perlu waswas untuk mendapatkan makanan halal. Yangon juga memiliki komunitas Muslim di beberapa bagian kotanya, termasuk di sekitar pasar suvenir terkenal Bogyoke Market. Sekitar dua kilometer dari Bogyoke Market terdapat kawasan pusat jual beli barang elektronik yang di bagian tengahnya terselip rumah toko yang diberi label Only One. Inilah restoran kecil yang menghidangkan makanan halal.

Pemilik Only One Sophien Nan Mwe mengatakan, restorannya sudah sering dikunjungi orang Indonesia, terutama ibu-ibu dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yangon. ”Ibu-ibu dari Indonesia dan Malaysia sering makan atau membungkus makanan di sini,” ujarnya saat berbincang singkat pada Kamis, 29 April 2012.

Berbeda dengan di Kofu, masakan yang disuguhkan Mwe mengingatkan Kompas pada warung-warung nasi goreng atau mi goreng yang banyak ditemukan di Jakarta. Tengok saja menu Malaysian Fried Rice, misalnya, disajikan dengan campuran telur, sayuran, dan daging ayam. Bedanya, Mwe menambahkan dengan semangkuk kecil acar kol dan cabai rawit.

Mwe juga menghidangkan masakan yang akrab di lidah orang Indonesia, seperti oseng kangkung, sayur segar khas Thailand-Tong Yam, ayam tepung siram kuah, dan juga mi pangsit. Untuk makan berempat dengan seluruh masakan itu cukup dibayar 12.000 kyat atau sekitar Rp 120.000.

Luar Yangon

Pilihan kuliner yang selaras dengan selera Indonesia tersebar merata hingga ke beberapa lokasi di luar Yangon, hingga ke kota Bago dan Mawlamyine (baca: Melomiai), sekitar 187 kilometer arah timur Yangon. Kota Mawlamyine yang ramai di tepi Laut Andaman ini memiliki kekayaan kuliner masakan laut sehingga orang mendapatkan cukup pilihan untuk memuaskan seleranya.

”Masakan dan bumbu-bumbu yang dipakai sesuai lidah saya. Tidak sulit menemukan kangkung di sini,” ujar Duta Besar Indonesia untuk Myanmar Sebastianus Sumarsono, saat berbincang-bincang di restoran Mawlamyine Strand Hotel, Provinsi Mon, 31 Maret 2012.

Jangan heran bila kangkung bisa ditemukan dalam bentuk rebusan sebagai lalapan yang melengkapi sambal aneka rasa, persis warung makan yang banyak ditemukan di daerah Jawa Barat. Lalapan ini menjadi sempurna dilengkapi terung kecil, daun selasa, dan mint mentah maupun rebusan.

Sambalnya pun beragam, mulai dari sambal hijau cair hingga sambal terasi hasil ulekan segar. Sambal ini terasa pas dengan suguhan tambahan berupa sayur asem, orang di Myanmar menyebutnya Ci Ye, di sebuah mangkuk kecil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com