Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ban Ki-moon Puji "Keberanian" Presiden Myanmar

Kompas.com - 03/04/2012, 18:17 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Senin (2/4/2012), memuji "keberanian" Presiden Myanmar Thein Sein setelah pemilihan umum yang berhasil menempatkan ikon demokrasi, Aung San Suu Kyi, ke kursi parlemen.

Ban mengatakan bahwa pemilihan umum itu merupakan langkah signifikan. Namun, katanya, pemerintah masih harus "menggandakan" upaya untuk mewujudkan rekonsiliasi nasional.

Ban mengucapkan selamat kepada Pemerintah Myanmar dan partai-partai politik atas pemilihan umum sela yang "damai dan teratur" pada Minggu, yang berhasil memenangkan kursi parlemen untuk Aung San Suu Kyi, kata juru bicara Sekjen PBB, Martin Nesirky.

Sekjen PBB mengatakan, hal itu menandai "langkah signifikan lain menuju masa depan yang baik untuk Myanmar. Dia mengakui, secara khusus, keberanian dan visi dari Presiden Thein Sein, yang telah membuat kemajuan itu mungkin," kata Nesirky.

Ban Ki-moon yang mungkin akan berkunjung ke Myanmar pada April, mencatat "upaya-upaya konstruktif dan pernyataan-pernyataan positif" oleh pemerintah dan berbagai tokoh kunci lain, termasuk Aung San Suu Kyi, kata juru bicara.

"Sekretaris Jenderal mendesak pemerintah dan seluruh tokoh politik untuk bekerja sama dan membangun capaian penting dalam pemilihan umum sela itu serta melakukan konsolidasi atas capaian demokrasi negara itu."

"Dia juga menyeru seluruh pemangku kepentingan Myanmar menggandakan upaya-upaya menuju rekonsiliasi nasional yang murni serta perdamaian jangka panjang."

Nesirky mengatakan bahwa tim PBB di Myanmar memantau pemungutan suara di sejumlah konstituen.

"Sekalipun ada sejumlah keluhan terkait sejumlah penyimpangan selama pemungutan suara, pemangku kepentingan di Myanmar, termasuk partai-partai politik, telah menekankan kepada tim PBB tentang keyakinan kuat mereka bahwa pemilihan umum sela ini merupakan pendorong reformasi yang tengah berlangsung dan merupakan sebuah langkah penting menuju masa depan Myanmar yang lebih damai dan demokratis," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com