Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Janda Osama Divonis 45 Hari Penjara

Kompas.com - 02/04/2012, 19:10 WIB

ISLAMABAD, KOMPAS.com — Pengadilan Pakistan menjatuhkan vonis kepada tiga janda dan dua putri Osama bin Laden atas kejahatan masuk dan tinggal secara ilegal di negara itu. Menurut pengacara kelima perempuan itu, tiap-tiap dari mereka divonis 45 hari hukuman penjara dipotong masa tahanan.

Lima perempuan itu berada dalam tahanan sejak Mei 2011 setelah pasukan komando Amerika Serikat menewaskan Bin Laden di kediaman mereka di Abbottabad, Pakistan. Di rumah itu, pendiri kelompok Al Qaeda itu tinggal selama enam tahun bersama keluarganya.

Pihak berwajib Pakistan secara resmi menangkap kelima perempuan itu pada 3 Maret 2012. Jadi, seperti dipaparkan pengacara lima perempuan itu, Mohammed Amir Khalil, mereka tinggal menjalani hukuman selama minggu sebelum dideportasi ke tanah air masing-masing bersama anak-anak Osama yang masih di bawah umur. Dijelaskan oleh Khalil, dua janda Osama berkebangsaan Arab Saudi dan seorang lainnya merupakan warga negara Yaman.

Khalil mengatakan bahwa Yaman sudah menyetujui kembalinya satu istri Osama. Namun, dia masih membicarakan nasib dua istri lainnya dengan Pemerintah Arab Saudi. Seperti diketahui, Arab Saudi sudah mencabut kewarganegaraan Osama bin Laden pada 1994 karena serangan verbalnya terhadap keluarga kerajaan itu.

Lima perempuan itu juga diperintahkan membayar denda, masing-masing 110 dollar AS. Denda itu, ujar Khalil, sudah dibayar dan mereka tidak akan mengajukan banding atas vonis pengadilan itu.

Islamabad sangat marah oleh penyergapan Osama di tanah mereka karena tidak mendapat informasi sebelumnya. Para pejabat Pakistan mengatakan, mereka tidak mengetahui bahwa pemimpin Al Qaeda itu bersembunyi di Abbottabad. Namun, banyak kalangan di Washington yang tidak mempercayainya karena rumah persembunyian Osama dekat sekali dengan akademi militer ternama Pakistan.

Hingga kini AS belum mendapatkan bukti yang mengindikasikan pejabat senior Pakistan mengetahui keberadaan Osama.

Namun, sejumlah detail yang terungkap dari interogasi terhadap istri termuda Osama, Amal Ahmed Abdel-Fatah al-Sada, menimbulkan pertanyaan baru tentang bagaimana Osama bisa tidak terdeteksi selama bertahun-tahun di Pakistan setelah serangan 11 September 2001.

Setelah meninggalkan Afganistan, Osama tinggal di lima rumah persembunyian selama sembilan tahun dalam pelarian di Pakistan. Selama itu dia memiliki empat anak, dua di antaranya lahir di rumah sakit pemerintah, menurut laporan tentang interogasi Al-Sada, yang diperoleh Associated Press.

Al-Sada mengaku terbang ke Pakistan pada 2000 dan pergi ke Afganistan untuk menikah dengan Osama sebelum serangan 11 September.

Setelah itu, keluarga mereka terpencar dan dia pergi ke Karachi, Pakistan. Dia bertemu kembali dengan Osama di Peshawar dan pindah ke Swat Valley, dan tinggal di dua rumah di tempat itu. Mereka pindah satu kali lagi sebelum berdiam di Abbottabad pada 2005.

Menurut laporan, Al-Sada mengatakan dua dari anak-anaknya dilahirkan di rumah sakit pemerintah. Namun, dia hanya selama "dua atau tiga jam" berada di klinik untuk kedua kelahiran itu.

Dalam berita acara pemeriksaan, ketiga janda Osama itu mengaku menyerahkan identitas palsu kepada pihak berwenang.

Militer Pakistan sendiri mendapat kecaman dari dalam negeri karena tidak bisa berbuat apa-apa untuk mencegah serbuan AS. Rakyat Pakistan pun menilai kehadiran Osama, tanpa terdeteksi selama bertahun-tahun, menunjukkan ketidakmampuan militer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com