Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala BIN Tak Yakin Bom Parsel untuk KBRI

Kompas.com - 21/03/2012, 14:46 WIB
Hindra Liu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman mengatakan tak yakin bahwa ledakan yang terjadi di luar Kedutaan Besar RI (KBRI atau Kedubes RI) di Paris, Perancis, Rabu (21/3/2012) pukul 05.20 waktu setempat memang ditujukan untuk kedutaan.

"Kedubes RI terletak di pinggir jalan, dekat trotoar, sedangkan bom ini diletakkan di depan trotoar," kata Marciano kepada para wartawan di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu.

Saat ini, sambung Marciano, yang juga mantan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden, pihak KBRI tengah bekerja sama dengan lembaga kepolisian dan intelijen Paris. "Itu sedang dalam pendalaman," jawabnya ketika ditanya soal motif pelaku ledakan tersebut.

Menurut Marciano, Presiden telah diberi tahu mengenai ledakan tersebut. "Beliau memberikan kesempatan kepada kita untuk mendalaminya," kata Marciano.

Diberitakan sebelumnya, sebuah paket yang ternyata berisi bom meledak di luar KBRI di Paris, Rabu ini sekitar pukul 05.20 pagi atau 11.20 WIB. Ledakan itu menyebabkan kaca-kaca KBRI dan gedung-gedung lain di radius 50 meter pecah. Tidak ada korban jiwa, baik warga negara Indonesia (WNI), staf KBRI, maupun warga setempat.

Dalam pesan singkat yang diterima Kompas.com, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto mengatakan, sesuai laporan Duta Besar RI untuk Perancis, ledakan terjadi di salah satu perempatan jalan di dekat KBRI di Jalan Cortambert, Paris.

"Belum diketahui apa sasaran bom yang dimaksud. Dubes RI telah berada di lokasi, tetapi tidak bisa mendekat," demikian pernyataan Djoko Suyanto.

AFP melaporkan, saksi mata mengaku melihat tiga lelaki meninggalkan sebuah bungkusan dekat gedung yang berlokasi di bagian barat ibu kota Perancis itu.

Seseorang yang melihat bungkusan itu memindahkannya sekitar 10 meter dari tempat semula. Menurut satu sumber yang dekat dengan penyelidikan kasus ledakan itu, orang tersebut kemudian kabur.

Peristiwa ini terjadi saat pasukan elite Perancis mengepung seorang pria bersenjata di sebuah rumah di kota Toulouse. Pria bersenjata itu diduga terkait kasus penembakan tiga bocah dan seorang rabi di sebuah sekolah Yahudi di kota itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    [POPULER NASIONAL] Anak SYL Minta Uang ke Pejabat Kementan | DPR dan Pemerintah Diam-diam Revisi UU MK

    [POPULER NASIONAL] Anak SYL Minta Uang ke Pejabat Kementan | DPR dan Pemerintah Diam-diam Revisi UU MK

    Nasional
    Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

    Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

    Nasional
    Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

    Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

    Nasional
    Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

    Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

    Nasional
    Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

    Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

    Nasional
    TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

    TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

    Nasional
    ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

    ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

    Nasional
    Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

    Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

    Nasional
    Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

    Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

    Nasional
    Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

    Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

    Nasional
    Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

    Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

    Nasional
    Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

    Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

    Nasional
    Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

    Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

    Nasional
    Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

    Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com