Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri di Darfur Harus Jadi Duta Bangsa Indonesia

Kompas.com - 14/03/2012, 20:03 WIB
Mustafa Abd. Rahman

Penulis

KAIRO, KOMPAS.com - Personel Polisi Indonesia yang tergabung dalam Unit Polisi Berseragam (Formed Police Unit/FPU) IV Indonesia di Darfur, Sudan, harus mampu menjadi duta bangsa.

Hal itu disampaikan Duta Besar Idonesia untuk Sudan dan Eritrea, Dr Sujatmiko, saat berkunjung ke El-Fashir, Darfur Utara, 13-14 Maret 2012 ini.

Menurut keterangan pers KBRI Sudan, seperti dilaporkan wartawan Kompas, Musthafa Abd. Rahman, dari Kairo, Mesir, Sujatmiko mengatakan, banyak cara yang bisa dilakukan personel Polri dan WNI lainnya agar menjadi duta bangsa yang baik.

Pertama, mempertahankan dan meningkatkan profesionalitas dalam menjalankan tugas di lapangan. Kesuksesan yang diraih oleh Polisi Indonesia di misi gabungan PBB-Uni Afrika ini, menurut Sujatmiko telah mendapatkan pengakuan dari Pemerintah Sudan, Pemerintah Darfur, PBB, dan rakyat setempat. Oleh karena itu, semua personel harus menjaga dan bahkan meningkatkannya di masa mendatang.

Kedua, tunjukkan bahwa rakyat Indonesia itu ramah dan memiliki etika yang baik. Dengan cara demikian, tambah Sujatmiko, masyarakat internasional di UNAMID secara umum, dan masyarakat Darfur secara khusus akan kagum dengan Indonesia, dan mengenang Indonesia dalam berbagai kesempatan.

Ketiga, mempertontonkan seni budaya dan pariwisata Indonesia dalam berbagai acara yang digelar. Sujatmiko meminta seluruh personil FPU menjadi seniman dan duta parisiwata selama bertugas, sehingga wisatawan asing akan semakin banyak yang berkunjung ke Indonesia.

Kepala Satuan Tugas FPU IV Indonesia, Ajun Komisaris Besar Sugeng Muntaha, menegaskan komitmen mereka untuk menjaga nama baik Indonesia di Darfur dan sekaligus menjadi Duta Bangsa.

Indonesia telah berpartisipasi dalam menjaga perdamaian di Darfur dalam kerangka UNAMID, sejak tahun 2008 hingga sekarang. Setiap kontingen FPU berjumlah 140 personel, yang berasal dari berbagai kesatuan di Polri.

Selain Polisi, Indonesia juga memiliki 7 (tujuh) staf sipil yang bekerja sebagai sukarelawan, dan seorang tentara di Misi Gabungan PBB-Uni Afrika ini.

Selama di Darfur, Sujatmiko juga mengadakan pertemuan dengan Joint Special Representative UNAMID, Prof Ibrahim Gambari; Kepala Kepolisian Darfur Brigjen Rasyid Osman, dan Wakil Rektor Universitas El-Fashir, Dr Yahya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com