Pemilu parlemen digelar secara bertahap di lima negara bagian—Uttar Pradesh, Punjab, Goa, Manipur, dan Uttarakhand—sejak akhir Januari hingga akhir pekan lalu. Partai Kongres dipastikan kalah di tiga negara bagian, dan baru menang di Manipur, negara bagian kecil di dekat perbatasan di timur laut India.
Hasil pemilu di Uttarakhand belum diketahui karena proses perhitungan suara masih berlangsung. Sebelumnya, Partai Kongres berharap bisa menang di setidaknya empat negara bagian.
Kekalahan paling menyakitkan terjadi di Uttar Pradesh, negara bagian berpenduduk terpadat dan terpenting dalam peta politik India. Di tempat tersebut, partai yang dipimpin Sonia Gandhi hanya berhasil meraih 28 kursi dari total 403 kursi parlemen yang diperebutkan.
Padahal, Partai Kongres sudah bekerja keras untuk kampanye dengan menampilkan ikon baru partai itu, Rahul Gandhi (41), anak Sonia yang digadang-gadang sebagai perdana menteri (PM) India selanjutnya dari dinasti Gandhi. Ayah Rahul Gandhi, Rajiv; neneknya, Indira; dan kakek buyutnya, Jawaharlal Nehru, pernah menjabat sebagai PM India.
Gandhi menghadiri tak kurang dari 200 kampanye di Uttar Pradesh, melompat dari satu kota ke kota lain menggunakan helikopter. Ia bahkan rela menginap di gubuk-gubuk penduduk desa dan memelihara jambang untuk menampilkan citra pekerja keras dan dekat dengan rakyat.
Namun, semua itu tak mampu menolong Partai Kongres. ”Saya bertanggung jawab atas hasil yang tak bagus ini. Bagaimana pun, saya juru kampanye utama. Partai Kongres telah berjuang keras, tetapi hasilnya buruk,” tutur Gandhi di hadapan para pendukung partai di kediaman ibunya di New Delhi, Selasa.
Para pengamat pun langsung melihat ini sebagai akhir kiprah dinasti politik Gandhi. ”Hasil pemilu ini adalah bencana bagi Partai Kongres, dan bahkan bencana yang lebih besar bagi Rahul Gandhi dan keluarga Gandhi. Ini menunjukkan keluarga itu tak lagi punya karisma,” ujar pengamat politik Amulya Ganguli.
KV Prasad, analis politik dari surat kabar The Hindu, di New Delhi, menambahkan, kekalahan ini menunjukkan Partai Kongres sudah kehilangan kepekaan dalam berbagai masalah rakyat jelata. ”Pergi dari satu kota ke kota lain menggunakan heli dan melambaikan tangan ke rakyat saja tidak cukup. Para pemilih sudah lebih sadar sekarang,” kata dia.