Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sipil Makin Menderita

Kompas.com - 04/03/2012, 02:24 WIB

Menurut petugas di lapangan, Saleh Dabbakeh, sebetulnya konvoi truk bantuan sudah mendapat izin masuk. Namun, pasukan militer Suriah menyetop dan melarang mereka melanjutkan perjalanan karena kondisi di lapangan menurut mereka masih belum aman.

Para aktivis anti-pemerintah mencurigai, penahanan konvoi bantuan kemanusiaan itu sebenarnya dilakukan untuk mencegah ada pihak luar menyaksikan sendiri kekejaman dan pembantaian yang selama ini dilakukan pasukan Suriah terhadap warga sipil di sana.

Ban Ki-moon selama ini memang juga telah secara terang-terangan menuding Damaskus atas kekejaman yang mereka lakukan terhadap warga sipil sendiri.

”Pertempuran brutal selama sebulan ini telah membuat warga sipil terperangkap di rumah mereka sendiri tanpa makanan, listrik, atau obat-obatan, juga tanpa kesempatan untuk mengevakuasi mereka yang terluka atau bahkan untuk mengubur mereka yang tewas,” ujar Ban Ki-moon.

Warga dilaporkan terpaksa meminum air yang berasal dari salju. Menurut Ban Ki-moon, serangan yang dilakukan secara kejam oleh militer Suriah ini belum pernah terjadi sebelumnya.

”Secara sistematis mereka menyerang warganya sendiri,” ujar Ban Ki-moon.

Menurut data PBB, sejak perlawanan pecah Maret lalu, pasukan keamanan Suriah telah membunuh sedikitnya 7.500 warga sipil. Namun, pada kesempatan lain, pihak Suriah balik menyebut ada 2.000 prajurit militer dan polisi yang tewas dibunuh oleh ”pasukan teroris bersenjata” sepanjang kekacauan yang terjadi pada Desember lalu.

Lebih lanjut menjawab tuduhan Ban Ki-moon, dalam kesempatan terpisah, Duta Besar Suriah untuk PBB Bashar Ja’afari balik menuduh pernyataan Ban Ki-moon sebagai retorika jahat yang hanya didasari sejumlah laporan opini dan desas-desus.

Sementara itu, sebuah bom bunuh diri dilaporkan meledak di kota Deraa dekat perbatasan Yordania. Bom itu menewaskan dua orang dan melukai 20 orang. Berdasarkan laporan lain, tujuh orang tewas.

Namun, para aktivis anti-pemerintah membantah ledakan itu berasal dari bom mobil bunuh diri yang mereka lancarkan.

Menurut Rami Abdelrahman, kepala lembaga pemantau HAM Suriah yang berbasis di Inggris, para pejuang anti-Assad, Sabtu ini, membunuh enam tentara Suriah dan melukai sembilan orang lain di kota al-Herak sebelah selatan Deraa. (REUTERS/DWA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com