Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Perbatasan RI-Timor Leste Kurang Mendapat Perhatian Pemerintah

Kompas.com - 04/03/2012, 00:43 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KEFAMENANU, KOMPAS.com - Sejumlah petani di Desa Napan, Kecamatan Bikomi Utara Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), NTT, mengeluh karena kurang mendapat perhatian dari pemerintah setempat. Pasalnya ratusan hektare sawah yang dikelola petani tersebut, berada dekat bantaran sungai Noel 'ekat, yang mejadi pembatas dengan Negara Timor Leste, seringkali mengalami gagal panen akibat banjir yang sering meluap, merusaki lahan persawahan mereka.

Menurut Dominikus Anunu, salah seorang petani yang ditemui di lokasi persawahan, Sabtu (3/3/2012), setiap kali bila banjir datang, mereka hanya bisa pasrah menyaksikan lahan persawahan mereka diterjang banjir.

"Kami minta pemerintah membantu kami para petani di daerah perbatasan ini, dengan membuat tembok penahan (bronjong) supaya bisa mencegah banjir," kata Dominikus.

Menurutnya, selama ini pemerintah setempat melalui instansi terkait seringkali datang mengunjungi persawahan ini, dan para petani juga sudah menyampaikan pengeluhan tentang banjir, namun tidak pernah ada upaya tindaklanjutnya.

"Petani di sini sering merasa cemburu dengan petani dari Timor Leste yang mendapat perhatian tinggi dari pemerintahnya, padahal mereka adalah negara miskin, karena itu kami minta pemerintah harus serius mengurus kami, karena kami ini cermin dari pemerintah Indonesia," tambahnya.

Untuk diketahui, lokasi persawahan petani di Desa Napan tersebut hanya dibatasi oleh sungai dengan lokasi persawahan petani Timor Leste. Secara terpisah Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan, Marselina Sumu, saat ditemui di ruang kerjanya, Sabtu (3/3/2012) mengatakan selama ini pihaknya sudah melakukan bantuan secara optimal kepada seluruh petai yang ada di kabupaten TTU dan lebih khususnya petani di perbatasan melalui Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT), dengan maksud untuk mengajarkan kepada petani agar menjadi petani yang profesional.

"Yang pastinya semua petani di perbatasan selalu kita perhatikan melalui berbagai program diantaranya SL-PTT dan Padat Karya Pangan (PKP) yang menjadi domain utama kita sehingga ke depan petani kita akan berhasil mengelola lahannya dengan baik," kata Sumu.

Terkait dengan permintaan petani untuk pembuatan tembok penahan, Sumu berjanji akan menindaklanjuti dengan terlebih dahulu berkonsultasi dengan instansi teknis agar secepatnya dapat direalisasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com