Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersiap Pilih Mansour Hadi

Kompas.com - 22/02/2012, 03:29 WIB

Kairo, Kompas - Rakyat Yaman hari Selasa (21/2) memberikan suaranya untuk memilih presiden kompromis, Abed Rabbo Mansour Hadi, yang selama ini menjabat wakil presiden Yaman. Disebut presiden kompromis karena semua kekuatan politik di Yaman sepakat mendukungnya.

Pemilihan presiden baru Yaman ini ibarat referendum saja. Hadi menggantikan Presiden Ali Abdullah Saleh yang menyerahkan kekuasaannya sesuai dengan proposal damai Dewan Kerjasama Teluk (GCC).

Meski demikian, pelaksanaan pilpres itu diwarnai ketegangan keamanan di wilayah Yaman Selatan, menyusul serangan atas sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) di wilayah selatan itu.

Tindakan antisipasi dan kewaspadaan disiagakan, khususnya di provinsi Aden, Lahij, Ad-Dali’ di Yaman selatan, khawatir terjadi eskalasi serangan terhadap TPS di wilayah tersebut. Gerakan separatis Yaman Selatan yang ingin kembali memisahkan Yaman Selatan dari Yaman Utara telah mengumumkan memboikot pilpres itu, bahkan mengancam menggagalkan pilpres tersebut dengan kekuatan.

Sebuah ledakan terjadi hari Senin pagi di sebuah TPS di provinsi Aden. Kontak senjata juga terjadi di kota kecil Mualla di Yaman Selatan. Suara ledakan yang disusul bunyi tembakan secara masif terdengar di kota kecil Khor Mukassar dan Dar Saad.

Sumber keamanan di Aden kepada televisi Aljazeera mengungkapkan, kelompok bersenjata tak dikenal dengan menggunakan granat RPG menyerang kantor komisi pemilihan umum di kota Khor Mukassar dan Dar Saad.

Meski dihantam berbagai serangan, Ketua Partai Kongres Rakyat Umum di kota Aden, Mahdi Abdel Salam, menegaskan, pelaksanaan pilpres akan terus berlanjut sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.

Televisi Aljazeera mengungkapkan, partai Kongres Rakyat Umum bersama dengan partai-partai oposisi yang tergabung dalam koalisi bersama telah menyiapkan secara baik pelaksanaan pilpres di Aden dan kota-kota lain di wilayah Yaman selatan.

Pemimpin kabilah Hashid, Sheikh Sadeq al Ahmar, menyerukan semua kabilah di Yaman menjadikan hari pemungutan suara itu sebagai hari tanpa senjata. Kabilah Hashid adalah kabilah terbesar dan paling berpengaruh di Yaman.

Kementerian Dalam Negeri Yaman juga meminta aparat keamanan di ibu kota Sana’a dan kota-kota lain mengamankan aksi-aksi pergelaran senjata pada hari pemungutan suara.

Juru bicara kabilah Arhab dan Naham di utara ibu kota Sana’a, Muhammad Mabhut al Arshani, menegaskan, kabilah Arhab dan Naham akan meletakkan senjata dan ikut berpartisipasi dalam memberi hak suara untuk memilih Mansour Hadi sebagai presiden baru.

Kabilah Arhab dan Naham terlibat peperangan dengan pasukan pengawal republik loyalis Presiden Ali Abdullah Saleh selama sembilan bulan terakhir ini. Kabilah Arhab dan Naham dikenal antirezim Presiden Abdullah Saleh.

Namun demikian, seruan boikot pilpres terus dikumandangkan kelompok-kelompok oposisi radikal, seperti kelompok Syiah Houthi di provinsi Saada, Tanzim Al Qaeda, dan Gerakan Separatis Yaman Selatan.

Salah seorang Pemimpin Gerakan Separatis Yaman Selatan Qasim Askar Gabran mengatakan, kepada televisi Aljazeera, Gerakan Separatis Yaman Selatan akan mengerahkan semua pengikut dan simpatisannya untuk menghadang warga yang akan berangkat ke TPS. (mth)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com