Museum Tsunami Sudah Dikunjungi 36.000 Orang

BANDA ACEH, KOMPAS.com- Sejak dibuka untuk umum pada 8 Mei 2011, Museum Tsunami Aceh di Banda Aceh, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, telah dikunjungi lebih dari 36.000 orang. Mereka tidak saja datang dari seputaran Banda Aceh, tapi juga daerah lain di nusantara dan luar negeri.

"Jumlah pengunjung selama 2011 saja sudah di atas 36.000 orang," ujar Erwan Setiawan, Koordinator Pemandu di Museum Tsunami, di sela-sela Fam Trip bersama Garuda Indonesia, Selasa (21/2/2012).

Menurut Erwan, untuk hari Senin-Kamis jumlah pengunjung bisa mencapai 1.000 orang per hari. Sedangkan pada Sabtu dan Minggu bisa di atas 2.000 orang.

Di museum yang dibangun atas dana dari Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi NAD bersama Kementerian Energi Sumber Daya Mineral tersebut, pengunjung bisa melihat efek yang ditimbulkan dari terjangan air laut yang menewaskan dan menghilangkan 167.000 jiwa penduduk NAD.

Pengunjung bisa menikmati informasi soal gempa dan tsunami (edukasi senter) dan hal lainnya, sejak dari Lorong Tsunami, Memorial Hall, Sumur Doa, Lorong Kebingungan, Jembatan Pencerahan, Ruang Audio Visual, Ruang Pamer Utama, Ruang Pamer Geologi, dan Ruang Simulasi.

"Ada satu lagi ruang Teater 4 Dimensi. Namun Teater 4 Dimensi ini belum dibuka karena masih menunggu peraturan gubernur tentang aset pemerintah yang bisa dinikmati publik," ujar Erwan.

Sejauh ini masyarakat yang masuk ke museum tidak dikenakan biaya.