Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unjuk Rasa Meluas ke Damaskus, 1 Tewas

Kompas.com - 20/02/2012, 03:51 WIB

Kairo, Kompas - Pasukan keamanan Suriah dikerahkan dalam jumlah besar di ibu kota Damaskus, Minggu (19/2), sehari setelah seorang pelayat tewas tertembak pasukan pemerintah dalam prosesi perkabungan yang berubah menjadi unjuk rasa di kota itu. Meluasnya unjuk rasa di Damaskus menambah tekanan bagi Presiden Bashar al-Assad setelah Mesir mengikuti jejak negara Arab lain menarik duta besarnya dari Suriah.

Meski pengerahan pasukan itu berhasil membatalkan unjuk rasa yang lebih besar di Mazzeh, lokasi unjuk rasa hari Sabtu, aktivitas bisnis di daerah itu praktis terhenti. Mohammed Shami, juru bicara aktivis anti-pemerintah, di Damaskus, mengatakan, sebagian besar toko di Mazzeh tutup, begitu juga di distrik yang bertetangga, seperti Barzeh, Qaboon, Kfar Sousa, dan Jubar.

Aktivis lain dari Mazzeh, Abu Huzaifa, mengatakan, polisi memaksa keluarga Samer al-Khatib (34), yang tewas saat mengikuti prosesi pemakaman massal, memakamkan korban secara sederhana. Langkah ini dilakukan untuk mencegah demonstrasi yang lebih besar.

Al-Khatib tewas dengan luka tembak di leher ketika pasukan pemerintah menembaki ribuan pengunjuk rasa di Mazzeh, yang semula berkumpul untuk memakamkan empat orang yang tewas sehari sebelumnya. Unjuk rasa itu merupakan yang terbesar yang terjadi di ibu kota Suriah. Distrik Mazzeh dikenal sebagai salah satu kawasan elite di Damaskus, tempat beberapa kedutaan asing, kantor-kantor pemerintah, dan barak militer.

Stasiun televisi Al Jazeera, mengutip sejumlah aktivis, mengatakan, aparat keamanan melepaskan tembakan dan menangkapi para pelayat. Sebagian dari mereka ditahan di gedung Kedutaan Besar Iran di Damaskus. Unjuk rasa baru berhenti setelah tercapai kesepakatan antara keluarga pengantar jenazah dan penduduk Distrik Mazzeh untuk menghentikan unjuk rasa selama tiga hari agar militer dan aparat keamanan tidak masuk distrik elite tersebut.

Di sejumlah kota, unjuk rasa antirezim Assad terus membara. Sedikitnya 35 orang tewas pada Sabtu, 18 orang di antaranya tewas di kota kecil Al-Anarib di Provinsi Aleppo, Suriah utara. Di antara korban tewas tersebut terdapat anggota militer yang coba membelot dan terlibat kontak senjata dengan pasukan pemerintah.

Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri China Zhai Jun seusai bertemu Assad dalam kunjungannya ke Damaskus, Sabtu, menyatakan keprihatinan terhadap situasi di Suriah. Zhai meminta semua pihak menghentikan kekerasan dan membuka dialog untuk mencapai kesepakatan komprehensif.

Zhai menyatakan dukungannya terhadap rencana Assad menggelar referendum konstitusi baru dan pemilu parlemen serta menegaskan keinginan China untuk mencapai solusi Suriah dalam payung Liga Arab. Wakil Menlu China itu juga bertemu dengan tiga tokoh oposisi Suriah, yaitu Qadri Jameel, Louay Hassan, dan Hassan Abdul Adhim, di Kedutaan Besar China di Damaskus. Namun, tidak ada penjelasan mengenai isi pertemuan tersebut. (AFP/AP/REUTERS/MTH/WAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com