Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wuih... Pencari Suaka dapat "Fasilitas" Mewah

Kompas.com - 17/02/2012, 09:20 WIB

ADELAIDE, KOMPAS.com- Para pencari suaka yang sudah tiba di Australia mendapatkan rumah kontrakan gratis dan berbagai alat kebutuhan rumah tangga bernilai puluhan juta rupiah, di saat proses imigrasi mereka diselesaikan. Kebutuhan rumah tangga itu termasuk DVD dan TV plasma.

Namun, "kemewahan" ini dikritik oleh pemimpin oposisi Australia Tony Abbot yang mengatakan bahwa kemudahan yang didapatkan oleh para pencari suaka ini memberikan pesan yang salah, dan akan menyebabkan semakin banyak pencari suaka yang akan mencari jalan gelap untuk bisa masuk ke Australia.

Koresponden Kompas di Australia L Sastra Wijaya melaporkan, Jumat (17/2/2012) )ini, pihak berwenang Australia berhasil mencegat dua kapal pencari suaka yang membawa lebih dari 130 orang. Kapal-kapal ini kebanyakan memulai perjalanan dari Indonesia, dengan awak kapal biasanya adalah warga Indonesia.

Para pencari suaka sendiri kebanyakan berasal dari Afghanistan, Irak, Sri Lanka yang melakukan perjalanan lewat udara ke Indonesia, sebelum kemudian menyewa kapal untuk masuk ke perairan Australia.

Debat mengenai bagaimana cara menangani para pencari suaka menjadi topik yang panas antara partai berkuasa di Australia, Partai Buruh dan koalisi oposisi yang dipimpin Partai Liberal.

Pemerintah pimpinan Perdana Menteri Julia Gilllard menginginkan agar para pencari suaka ini diproses di Malaysia, sehingga akan mengurangi minat mereka untuk datang ke Australia, namun hal tersebut ditentang oleh pihak oposisi yang menginginkan prosesnya dilakukan di sebuah pulau di Pasifik, Nauru.

Menurut Menteri Imigrasi Australia Chris Bowen, dalam tiga bulan terakhir sejak pemimpin oposisi Tony Abbot menentang pembukaan proses penanganan pencari suaka di luar Australia, sekitar 30 kapal yang membawa 2204 pencari suaka tiba.

Sekarang, tempat penampungan di Kepulauan Christmas kewalahan menampung kedatangan para pencari suaka tersebut. Media News ltd hari ini melaporkan, sebagian pencari suaka ini sekarang ditempatkan di rumah-rumah sewaan yang dibayar pemerintah, yang sudah diperlengkapi dengan peralatan modern seperti microvawe, televisi, mesin cuci, dan kebutuhan mendasar lainnya.

"Dengan ini tampaknya pesan yang muncul bagi para penyeludup manusia dan pencari suaka ini adalah bahwa silahkan datang ke Australia, kami menyambut hangat kehadiran anda sekalian." kata Tony Abbot kepada jaringan televisi Nine Network.

Pihak oposisi menghendaki agar para pencari suaka ini tetap ditahan selama proses imigrasi mereka ditangani. "Yang kami maui adalah anak-anak jangan ditahan, namun menempatkan mereka di rumah sewaan sama saja dengan memberi kemewahan berlebihan." tambah Abbot.

Seorang juru bicara pemerintah mengatakan, perlengkapan yang ada di dalam rumah tersebut tidak akan menjadi milik pencari suaka. Palang Merah Australia yang diminta menangani para pencari suaka mengatakan, peralatan di dalam rumah sewaan tersebut bukanlah kemewahan, tapi kebutuhan mendasar seperti di kebanyakan rumah tangga lain di Australia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com