Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

360 Orang Tewas akibat Kedinginan

Kompas.com - 07/02/2012, 05:56 WIB

Umar menambahkan, dari sekitar 16.000 WNI yang berada di Belanda—terbanyak di Eropa—tidak satu pun yang dilaporkan menjadi korban cuaca ekstrem.

”Meski demikian, KBRI terus waspada dan kami mengeluarkan imbauan kepada para WNI di sini untuk tidak bepergian kalau tidak perlu,” ujar Umar yang terus berkoordinasi dengan organisasi mahasiswa dan kemasyarakatan Indonesia di Belanda.

Duta Besar RI untuk Jerman Eddy Pratomo mengatakan, KBRI Berlin bersama Konsulat Jenderal RI di Frankfurt dan Hamburg bersama-sama membentuk tim untuk memantau perkembangan situasi. Menurut Eddy, belum ada laporan WNI di Jerman yang menjadi korban cuaca dingin.

”Penerbangan masih berjalan normal. Cuaca memang sempat sampai minus 15 derajat celsius, tetapi sekarang sudah minus 10 derajat celsius. Jadi, masih bisa berkegiatan,” kata Eddy.

Namun, beberapa kota di Eropa masih mengalami dampak suhu dingin yang ekstrem. Di kota La Rochelle di pantai barat Perancis, bus kota belum beroperasi lagi karena jalan raya masih tertutup lapisan es tebal yang sangat licin.

Ismail Sulaiman (31), mahasiswa program doktor di Universitas La Rochelle, mengatakan, warga sempat kesulitan mendapatkan air bersih karena air di saluran pipa leding membeku akibat suhu yang mencapai minus 9 derajat celsius. ”Biasanya suhu di sini cuma sampai 0 derajat celsius, tetapi tahun ini lebih dingin daripada tahun-tahun lalu,” ujar Ismail yang harus membeli alat pemanas tambahan untuk mencairkan air di pipa leding.

Cuaca dingin juga menyebabkan masalah di Zurich, Swiss, karena air tak mengalir dan pemanas ruangan gagal berfungsi dengan baik.

”Jalan-jalan masih bisa dilewati karena mobil pembersih salju bekerja keras. Hanya saja, jika salju memadat dan membeku, jalan menjadi licin dan mobil bisa tergelincir. Di jalan yang lebih kecil dan salju cukup tebal, kami harus memasang rantai ban untuk bisa lewat,” kata petugas Bidang Penerangan, Sosial, dan Budaya KBRI Bern, Oktavia Maludin.

Salju bahkan turun di kawasan Eropa selatan, seperti Roma di Italia dan Marseille di Perancis, yang biasanya tak bersalju. ”Hari ini tidak turun salju, tetapi suhu minus 7 derajat celsius. Kadang kalau angin bertiup bisa minus 15 derajat celsius. Kami terganggu karena kedinginan, tetapi kegiatan sehari-hari tetap lancar,” kata Dessi Wulandari Peuziat, mahasiswi Indonesia yang tinggal di kota Pierrelatte, 145 kilometer sebelah utara Marseille.

Musim dingin ekstrem bahkan terasa hingga Afrika Utara. Di Aljazair, 16 orang tewas akibat kecelakaan yang disebabkan jalanan licin berlapis es. Di Tunisia selatan, salju turun untuk pertama kali dalam 40 tahun.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com