TDL Tak Jadi Naik, APBN Perubahan Diajukan

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, mengungkapkan, jika kenaikan tarif dasar listrik (TDL) tidak jadi dilakukan pada April mendatang, akan berdampak terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012 . Oleh sebab itu, Kementerian Keuangan akan mengusulkan APBN Perubahan 2012 demi menjaga agar anggaran tetap kredibel.

"Kalau seandainya yang kita rencanakan ini (kenaikan TDL) tidak jalan tentu ini akan ada implikasi. Dan saya tentu melihat kalau situasinya seperti ini yang kita rencanakan dan sudah disepakati itu tidak bisa dilaksanakan tentu alasan untuk melakukan APBN Perubahan menjadi ada," sebut Agus, seusai menghadiri rapat kerja di Komisi XI DPR RI, Jakarta, Kamis ( 2/2/2012 ).

Sebab, kata Agus, jika kenaikan TDL tidak jadi dilakukan pada April mendatang maka besaran subsidi akan bertambah. Apalagi harga minyak mentah meningkat di atas asumsi dalam APBN (90 dollar dollar AS per barrel). Kondisi in, menurut dia, menjadi dasar bagi pengajuan APBN Perubahan. "Dan supaya anggaran ini (APBN) tetap kredibel, kita akan mengkaji (dan) mempertimbangkan untuk nanti mengusulkan kepada pemerintah (yakni) APBN Perubahan. Dan dasar untuk melakukan APBN-Perubahan itu sudah ada yaitu paling tidak harga minyak yang beda," tutur Agus.

Ia menambahkan, dalam pengajuan APBN-Perubahan 2012 nanti, Kementerian Keuangan akan mengusulkan untuk menurunkan belanja pemerintah. Ini dilakukan supaya anggaran fiskal menjadi kredibel.

Seperti diwartakan, pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang mempersiapkan beberapa opsi rencana kenaikan TDL tahun 2012 . Menurut Wakil Menteri ESDM, Widjajono Partowidagdo, di Jakarta, Jumat ( 27/1/2012 ), kenaikan TDL mungkin akan dilaksanakan bertahap, misal satu persen per bulan sampai mencapai tarif keekonomian sebagaimana dilakukan di Inggris.

Sementara golongan dengan daya rendah tetap mendapat subsidi. Sejauh ini, Kementerian ESDM sedang melakukan kajian sebelum menaikan TDL rata-rata 10 persen pada 1 April 2012 .