"Bagaimana kami berbicara dengan orang yang mengacungkan pistol ke kepala kami. Sangat tidak mungkin berdialog dengan orang itu," imbuh pendiri komite eksekutif SNC.
SNC meningkatkan dukungannya pada Tentara Pembebasan Suriah (FSA) yang kekuatannya bertambah dengan bergabungnya tentara yang membelot. "Kami mengirimi mereka uang dan mereka meminta senjata, jadi kami mengirimkannya. Pemerintah Turki mengizinkan kami membuka rekening atas nama dewan nasional," tutur Maleh.
Sementara teman-teman Asma Assad, yang besar dan menyelesaikan pendidikan di Inggris, merasa yakin Asma membenci kekerasan yang terjadi demi mempertahankan kediktatoran rezim suaminya.
"Dia pasti ngeri melihat yang terjadi. Sebagian besar masa hidupnya dihabiskannya di sini (Inggris). Etika dan moralitasnya terbentuk di sini. Saya rasa dia pasti sangat terpukul," kata Malik al-Abdeh, tokoh televisi terkemuka di Inggris dalam wawancara dengan The Times.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.