Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibunuh karena Melahirkan Anak Perempuan Lagi

Kompas.com - 31/01/2012, 14:35 WIB

Heather Barr, peneliti Afganistan yang bekerja untuk Human Rights Watch, mengatakan, ada sebuah toleransi budaya bagi kekerasan terhadap perempuan dan impunitas bagi para pria yang melakukan itu di Afganistan. Ia menambahkan, berbagai upaya belakangan ini untuk melindungi kaum perempuan kurang memberi dampak. "Apa yang sangat mengecewakan adalah bahwa UU Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan tahun 2009 seharusnya merubah hal ini, tetapi hal itu memiliki dampak yang sangat kecil sejauh ini," kata Barr. Dia mengatakan, aturan dalam KUHP menentukan, seorang suami dapat membunuh istrinya karena berhubungan seks di luar pernikahan.

Pihak kepolisian mengatakan, Sher Mohammad saat ini dilindungi oleh seorang komandan lokal arbakai bernama Qaderak di Khanabad.

Kelompok-kelompok bersenjata telah menjamur di Afganistan utara dalam dua tahun terakhir. Mereka beroperasi secara lokal, kadang-kadang demi melindungi lingkungan dan desa-desa mereka. Namun, sering kali mereka meneror serta memeras uang dan barang milik warga. Kunduz terbelit oleh masalah milisi ini.

Sebagian kecil dari milisi itu yang merupakan bagian dari program yang dijalankan pasukan khusus Amerika yang melatih mereka sebagai penjaga lingkungan untuk masyarakat mereka sendiri—sebuah program yang koalisi katakan akan diakhiri dan diserahkan kepada otoritas Afganistan. Kelompok-kelompok yang lain sering menerima senjata dan sejumlah dukungan finansial dari pemerintah karena mereka berfungsi sebagai penyangga terhadap gerilyawan Taliban.

Para anggota arbakai diduga bertanggung jawab atas sejumlah kasus pembunuhan lain, serta penculikan dan pencurian, di Provinsi Kunduz, kata Shah Zaman Waziri, komandan Brigade Kedua Tentara Nasional di Kunduz. Ada sekitar 3.000 anggota milisi seperti itu di provinsi tersebut, tetapi jumlah mereka terus menurun, katanya. Polisi Khanabad mengatakan, ada sekitar 1.000 milisi di Kabupaten Khanabad saja.

Tahun ini, terkait kasus-kasus kebrutalan terhadap perempuan lainnya, tiga orang gadis tewas di Distrik Imam Sahib. Mereka dibunuh para calon suami mereka setelah keluarga gadis-gadis itu tidak mengizinkan mereka untuk menikah, kata Geya dari direktorat urusan perempuan di Kunduz.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com