Disampaikan pula, seorang pengunjuk rasa tewas dan lima aparat kepolisian terluka dalam peristiwa itu.
Berbeda dengan klaim pemerintah setempat Luhuo, kelompok Free Tibet mengonfirmasi dalam insiden hari Senin di kota Luhuo itu korban tewas mencapai dua orang.
Selain itu, 36 pengunjuk rasa lainnya terluka akibat bentrokan dengan aparat keamanan. Sejumlah saksi mata mengatakan, aparat keamanan bahkan masih menembakkan gas air mata ke arah warga kabupaten Aba di kota Meruma, Sichuan, setelah unjuk rasa selesai.
Aksi unjuk rasa juga dipicu protes keras dalam bentuk lain seperti membakar diri, yang sejak tahun lalu jumlah kejadiannya mencapai 16 peristiwa.
Pemerintah China memang menerapkan sikap dan kontrol keras terhadap agama dan para pemeluknya di kawasan tersebut.
Para pengunjuk rasa juga mendesak Pemerintah China mengizinkan kepulangan tokoh agama Buddha Tibet sekaligus pemenang Hadiah Nobel Perdamaian, Dalai Lama, yang selama ini mengasingkan diri di Dharamsala, India.