Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turki Tak Mau Mundur

Kompas.com - 26/01/2012, 02:13 WIB

Turki menyangkal pembantaian, tetapi mengakui 500.000 orang tewas antara 1915 dan 1917, menurut Turkish Historical Society. Turki mengatakan, ratusan ribu warga itu tewas akibat perang. Dalam PD I, sekitar 300.000 warga Turki tewas saat Rusia menginvasi bagian timur Anatolia.

Menurut situs www.unitedhumanrights.org, genosida Armenia adalah pembantaian massal pertama abad ke-20. Hal itu terjadi ketika lebih dari dua juta warga Armenia yang menetap di Turki ”dieliminasi dari tanah kelahiran bersejarah” mereka melalui deportasi dan pembantaian.

Selama 3.000 tahun, sebuah komunitas Armenia berkembang pesat di kantong-kantong yang luas dari Timur Tengah hingga perbatasan Laut Hitam, Laut Tengah, dan Laut Kaspia. Daerah, yang kini dikenal sebagai Anatolia, berada di persimpangan benua Eropa, Asia, dan Afrika.

Hingga pecah PD I tahun 1914, jumlah etnis Armenia berkisar 2,1 juta orang. Pembantaian besar-besaran terjadi pada tahun 1915-1916. Generasi ”Turki Muda” yang mengelola pemerintahan dilaporkan mengeksploitasi perbedaan agama, budaya, ekonomi, dan politik antara Turki dan Armenia. Etnis Armenia dicap ”orang asing”.

Turki hingga kini tetap membantah praktik genosida itu. Perancis tetap berusaha mengkriminalkan para penyangkal kasus itu. (AFP/REUTERS/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com