Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kematian" Pionir Fotografi

Kompas.com - 20/01/2012, 07:38 WIB

”Sayang pasar untuk produk itu sudah dikuasai perusahaan-perusahaan lain seperti Hewlett Packard, Canon, dan Epson. Akibatnya, Kodak tidak terlalu sukses mencari keuntungan di produk itu,” ujar komentator teknologi, Larry Magib.

Membuat khawatir

Perkembangan situasi tersebut telah memicu kekhawatiran dari seluruh pekerja Kodak, yang jumlahnya mencapai 19.000 orang.

Pemutusan hubungan kerja besar-besaran terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Bahkan, para pensiunan perusahaan itu pun mengaku resah dengan masa depan mereka setelah pengajuan perlindungan kepailitan oleh pihak perusahaan.

Jumlah pensiunan itu mencapai sekitar 25.000 orang, kebanyakan dari mereka tinggal di kawasan kota dalam rumah berukuran sedang di pesisir selatan Danau Ontario. Mereka terutama khawatir dengan kelanjutan kemampuan perusahaan mendanai klaim pengobatan mereka.

Didirikan oleh George Eastman pada tahun 1880, Kodak memasarkan produk-produknya hampir ke seluruh dunia. Salah satu produk inovatif yang kemudian membawa perusahaan itu ke papan atas industri fotografi adalah ketika Kodak menciptakan dan memasarkan gulungan film fleksibel pertamanya pada tahun 1888, yang mengubah dunia fotografi.

Dengan teknologi inovatifnya itu, orang bisa merekam dan mengabadikan kejadian serta momen apa saja, kemudian menyimpan hasilnya di mana pun mereka mau.

Kodak pernah menjadi salah satu dari sedikit perusahaan yang berhasil menjadi bagian dari kehidupan AS dan keluarga-keluarga AS.

”Kami seolah mencampur berbagai bahan kimia untuk kemudian dipakai oleh para pengguna produk kami untuk mengabadikan kenangan mereka atas sesuatu,” ujar Bob Volpe (69), salah seorang pensiunan yang telah mengabdi selama 32 tahun.

Menurut Volpe, di masa kejayaan perusahaan, bahkan para pekerja tak sempat berpikir untuk mendirikan serikat pekerja lantaran mereka merasa selalu berbahagia bekerja di sana. Mereka pun menganggap bekerja di sana seolah ”pengabdian seumur hidup”.

Sang pemilik, Eastman, bahkan ikut membantu memulai kebijakan pembagian hasil keuntungan. Pada tahun 1912 dia mulai membagikan upah dividen yang jumlahnya terbilang murah hati.

”Banyak dari kami yang bekerja di sana menjalani kehidupan layaknya seorang berstrata ekonomi kelas menengah ke atas tanpa perlu mengantongi gelar kesarjanaan. Pekerjaan kami memberi pendapatan yang sangat baik. Tidak sedikit dari mereka bahkan sanggup membeli perahu cepat, dua mobil, rumah musim panas, bahkan menyekolahkan anak-anak ke perguruan tinggi,” kenang Volpe.

Perusahaan Kodak sempat memonopoli industri fotografi di AS mulai tahun 1927, bahkan jauh setelah sang pendiri meninggal dunia tahun 1932 akibat mengidap kelainan tulang belakang. (BBC/AP/DWA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com