Duta Besar Turki untuk AS Namik Tan juga mengungkapkan kekecewaannya. Menurut Tan, Turki tidak menerima bantuan AS dan justru membantu menciptakan ribuan lapangan kerja di Texas, negara bagian tempat Perry memimpin.
Perry adalah salah satu kandidat presiden dari Partai Republik yang masih bertahan untuk mengikuti putaran kedua pemilihan pendahuluan (primary) di South Carolina, Sabtu nanti. Selain dia, masih ada mantan Gubernur Massachusetts Mitt Romney; anggota DPR AS dari Texas, Ron Paul; mantan Ketua DPR AS Newt Gingrich, dan mantan senator dari Pennsylvania, Rick Santorum.
Romney sejauh ini masih menjadi kandidat favorit, dengan selalu menduduki posisi pertama dalam jajak pendapat dan mengumpulkan makin banyak dukungan dari para tokoh Partai Republik.
Namun, hari Selasa, ia mendapat gelombang serangan baru terkait rekaman pembayaran pajak pribadinya, termasuk dari Gedung Putih dan Partai Demokrat.
Romney, salah satu kandidat presiden terkaya dalam sejarah pemilihan presiden AS, dituduh membayar pajak dengan persentase yang lebih kecil dibanding orang Amerika kebanyakan. Romney hanya membayar pajak penghasilan sebesar 15 persen, atau jauh di bawah pajak penghasilan yang ditetapkan untuk orang-orang berpenghasilan paling besar di AS, yakni 35 persen.
”Semua orang yang telah bekerja keras wajib membayar (pajak) secara adil. Termasuk para jutawan yang mungkin hanya membayar pajak 15 persen saat orang-orang yang berpenghasilan 50.000, 75.000, atau 100.000 dollar AS per tahun harus membayar pajak lebih besar,” demikian bunyi pernyataan Gedung Putih.
Kekayaan Romney ditaksir mencapai 270 juta dollar AS.