Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Marinir "Penghina" Dapat Diidentifikasi

Kompas.com - 14/01/2012, 03:32 WIB

WASHINGTON, Kamis - Para pejabat Amerika Serikat mengecam keras sebuah video yang memperlihatkan para Marinir AS sedang mengencingi beberapa jenazah pejuang Taliban di Afganistan. Pentagon telah mengidentifikasi unit yang terlibat aksi itu.

Menteri Pertahanan AS Leon Panetta, Kamis (12/1), di Washington, mengatakan, perilaku yang terekam dalam video itu benar-benar sangat disesalkan.

Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton juga mengatakan rekaman itu benar-benar menjijikkan. Para pelaku akan ditemukan dan pasti diberi tindakan.

Seorang pejabat senior militer AS menambahkan, para marinir yang terlibat dalam perbuatan tidak senonoh itu dapat diidentifikasi. Perbuatan mereka mengungkit kembali kenangan pahit perbuatan tentara AS yang bertugas di Irak dan Afganistan yang sering kali di luar batas kewajaran.

Kekejian aksi tentara AS sudah banyak terungkap selama satu dekade masa tugas mereka di Afganistan dan Irak, yang dilakukan setelah serangan 11 September 2001. ”Kami tidak dapat menyebutkan nama-nama pelaku saat ini karena kasus itu sedang dalam penyelidikan,” kata seorang juru bicara dari Marinir AS.

Jubir itu mengatakan, munculnya video ini diprediksi bisa meningkatkan kemarahan dan kegelisahan sosial di Afganistan dan juga di negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim.

Televisi CNN, mengutip sebuah sumber, mengatakan para marinir pelaku itu berasal dari Batalion Ketiga Resimen Marinir Tingkat Dua, yang bermarkas di Camp Lejeune, North Carolina, AS.

Unit itu dikerahkan ke Afganistan dan umumnya bertugas di Provinsi Helmand, Afganistan, pada awal 2011. Namun, mereka telah kembali ke AS sekitar September atau Oktober 2011.

CNN juga mengingatkan kembali bahwa kasus ini membuka luka lama kejahatan tentara AS seperti terjadi di Irak, khususnya di penjara Abu Ghraib. Di penjara itu, para tentara AS melakukan penyiksaan luar biasa yang sangat tidak manusiawi, yang membuat kehadiran AS di Irak tidak lagi dipandang sebagai penyelamat, tetapi perusak.

Kejahatan luar biasa tentara AS juga terungkap di Afganistan. Di sana warga sipil sering menjadi korban karena dianggap sebagai bagian dari ”sarana olahraga”.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com