Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chavez Tolak Arbitrase Kasus ExxonMobil

Kompas.com - 10/01/2012, 08:26 WIB

Akan tetapi, dalam dua pernyataan yang dikeluarkan oleh Menteri Perminyakan dan Pertambangan Rafael Ramirez dan oleh perusahaan minyak negara PDVSA disebutkan bahwa pernyataan Chavez tersebut hanyalah berlaku untuk kasus Exxon saja.

Pekan lalu, panel arbitrase Kamar Dagang Internasional memutuskan memberikan kemenangan bagi Exxon senilai 908 juta dollar AS dalam kasus lain, yang juga terkait dengan nasionalisasi Cerro Negro.

Sabtu lalu, Rafael Ramirez mengatakan, dia tidak berharap ada keputusan tentang kasus Exxon dari Bank Dunia sebelum akhir tahun ini. Menurut Ramirez, masalah ini baru akan dibahas Februari mendatang.

Nilai miliaran

Perusahaan konsultan dari Caracas, Ecoanalitica, memperkirakan bahwa nasionalisasi Venezuela melibatkan aset swasta senilai 33,7 miliar dollar AS. Diperkirakan juga, ExxonMobil dan ConocoPhillips berjuang untuk mendapatkan klaim mereka sebesar 11,5 miliar dollar AS.

Venezuela telah mencapai kesepakatan setelah mengambil alih operasi perusahaan lain, seperti produsen semen Holcim dari Swiss dan produsen semen Meksiko Cemex SAB.

Michael Nolan, seorang pengacara di Washington yang mewakili perusahaan dalam perseteruan dengan Venezuela, sepakat jika Venezuela mundur tidak akan berdampak pada kasus yang saat ini sedang diproses. Dia mengatakan, perusahaan-perusahaan lain juga memasukkan kasus arbitrase baru.

”Sikap Presiden Chavez tidak akan menyelesaikan masalah hukum internasional yang serius,” ujar Nolan. Dia mengatakan, masalah ini dapat digunakan untuk melawan Venezuela melalui 20 traktat investasi yang ditandatangani Venezuela dengan negara lain.

Kasus arbitrase itu juga diamati dengan saksama oleh pelaku industri karena khawatir akan menjadi preseden di masa yang akan datang antara perusahaan dengan negara.

Selama bertahun-tahun, pemimpin sosialis Venezuela menuduh perusahaan minyak asing merampas cadangan minyak negara itu. Namun, pemerintah tetap menjaga hubungan baik dengan banyak perusahaan asing tersebut. (Reuters/AFP/Joe)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com