Caracas, Senin
Kedatangan Ahmadinejad, yang didampingi beberapa menteri utamanya, disambut upacara kehormatan militer oleh Wakil Presiden Venezuela Elias Jaua di Bandara Internasional Maiquetia, Caracas, Minggu (8/1).
Ini kunjungan kelima pemimpin Iran itu ke Venezuela. Dia juga akan mengunjungi Nikaragua, Kuba, dan Ekuador. Kunjungan Ahmadinejad dilakukan bersamaan dengan meningkatnya ketegangan atas program nuklir Iran.
Chavez mengatakan, mereka akan bekerja sepanjang Senin untuk ”mengkaji ulang kese-
”Kami bukan ancaman bagi siapa pun. Kami mempunyai hak-hak berdaulat,” kata pemimpin Venezuela itu dalam acara radio dan televisi mingguan Alo Presidente, menyindir keprihatinan Amerika Serikat mengenai Iran dan Venezuela.
Pernyataan tersebut diberikan dalam siaran Chavez yang pertama sejak dia didiagnosis mengidap kanker tahun lalu, yang menurutnya telah berhasil disembuhkan.
Pembicaraan Ahmadinejad dengan Chavez akan dilanjutkan hari Selasa dengan kunjungan ke Nikaragua untuk menghadiri pelantikan Presiden Nikaragua Daniel Ortega yang baru-baru ini terpilih kembali. Kunjungan
Keempat negara Amerika Latin yang dikunjungi Ahmadinejad itu mempunyai hubungan dingin dengan AS. Para pemimpin keempat negara itu dalam empat tahun terakhir juga berulang kali mengunjungi Teheran untuk meningkatkan hubungan diplomatik dan bisnis, sementara hubungan mereka dengan Washington memburuk.
Sebelum meninggalkan Iran, Ahmadinejad, seperi dikutip kantor berita Fars, mengatakan, semua negara dalam kunjungannya ini ”menentang penindasan” AS dan sama-sama mempunyai ”pandangan antikolonialis.”
Ahmadinejad menyebut Chavez ”seorang pahlawan dalam perjuangan melawan penindasan”, memuji Ortega sebagai pemimpin ”sebuah revolusi yang sama seperti revolusi Iran”, dan memuji pemimpin Ekuador sebagai ”revolusioner yang memerangi rezim dominasi (AS)”.
Dia juga mengatakan berencana untuk menandatangani kesepakatan-kesepakatan di keempat negara itu.
AS, Jumat lalu, mendesak negara-negara Amerika Latin untuk tak memperdalam hubungan dengan Iran. Chavez membalasnya dengan mengatakan, bagi Washington untuk mengatakan ”jangan ada negara yang dekat ke Iran adalah benar-benar menggelikan”.
Carlos Romero, pensiunan profesor hubungan internasional pada Universitas Sentral Venezuela, mengatakan, Ahmadinejad ”mencoba mendapatkan oksigen di Amerika Latin”, saat hubungannya dengan negara lain memburuk.