Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nigeria Lumpuh

Kompas.com - 10/01/2012, 03:49 WIB

Lagos, Senin - Aksi mogok nasional melumpuhkan Nigeria, Senin (9/1), sementara lebih dari 10.000 demonstran turun ke jalan, berbondong-bondong ke pusat komersial ibu kota Lagos untuk memprotes kenaikan bahan bakar minyak akibat pencabutan subsidi pemerintah.

Harga bahan bakar minyak (BBM) di Nigeria meningkat lebih dari dua kali lipat dari harga semula 65 naira (sekitar Rp 4.050 per liter) menjadi 150 naira (Rp 8.460 per liter) akibat pemerintah mencabut subsidi BBM mulai 1 Januari 2012.

Dalam pidato di televisi, Sabtu, Presiden Nigeria Goodluck Jonathan meminta dukungan dan pengertian rakyat Nigeria terhadap pencabutan subsidi BBM lantaran hal tersebut diperkirakan akan menghemat pengeluaran sebesar 1 triliun naira atau Rp 54,9 triliun, serta bisa mendorong investasi sektor pengilangan minyak di Nigeria.

Namun demikian, tak diperhitungkan kenaikan BBM ternyata juga membuat harga bahan pangan melonjak di seluruh negeri. Demikian juga biaya transportasi bagi 160 juta rakyat Nigeria, yang kebanyakan hidup dengan penghasilan kurang dari 2 dollar AS (Rp 18.300) per hari.

Sebelum ribuan demonstran turun ke jalan, hari Senin (9/1) pagi jalanan pusat kota Lagos dan jalan-jalan bebas hambatan yang biasa padat dengan kendaraan tiba-tiba lengang akibat dilancarkannya aksi mogok nasional oleh serikat buruh Nigeria.

Mobil-mobil yang masih jalan pun tak lepas dari ancaman serangan geng-geng lokal, melempari mobil yang masih jalan, meskipun sudah dilancarkan aksi mogok nasional.

Sebelum merebaknya aksi demonstrasi, di sebuah taman di Lagos sekitar seribu orang berkumpul membentangkan poster serta membawa boneka Presiden Goodluck Jonathan yang ”bertanduk setan” dan bergigi taring memompa bensin.

Bola Adejobi (53), demonstran, mengungkapkan, aksi protes ini mencerminkan kemarahan rakyat yang masih hidup dalam kegelapan tanpa listrik serta air minum bersih meskipun Nigeria sudah memproduksi minyak selama 50 tahun.

Nigeria, seperti halnya Indonesia, adalah negara eksportir minyak dan produsen minyak nomor 15 dunia setelah Arab Saudi, Rusia, AS, Iran, China, Kanada, Meksiko, Uni Emirat Arab, Kuwait, Venezuela, Norwegia, Brasil, Irak, dan Aljazair. (Indonesia urutan ke-21) dengan total produksi 2,4 juta barrel minyak mentah per hari.

Sementara cadangan minyak bumi negeri yang didera banyak korupsi ini pun mencapai tak kurang dari 16 miliar-22 miliar barrel.

Hari Minggu (8/1), parlemen Nigeria menggelar sidang khusus mengecam keputusan Presiden Goodluck Jonathan yang menaikkan harga BBM setelah pemerintah memutuskan mencabut subsidi BBM per 1 Januari 2012.

Dua organisasi buruh Nigeria berjanji akan meneruskan aksi mogok mereka sampai waktu yang tak ditentukan. Hal serupa juga terjadi pada tahun 2003 ketika aksi pemogokan kemudian berkembang anarkis dan menyerang toko-toko yang tetap buka.

Para organisator aksi demo mengimbau rakyat melakukan aksi demo damai, namun geng-geng lokal memanfaatkan panasnya situasi pemogokan dengan melempari mobil serta menyerang pengendara-pengendara motor. (AP/AFP/Reuters/sha)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com