Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat PNG Ancam RI

Kompas.com - 07/01/2012, 06:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com --  Hubungan diplomatik Indonesia dan negara tetangga di timur, Papua Niugini, agak ”menghangat”. Hal itu menyusul ancaman yang dikeluarkan Wakil Perdana Menteri Papua Niugini Belden Namah, yang menyebut akan mengusir Duta Besar RI atau menarik duta besarnya.

Langkah pengusiran atau penarikan itu, tambah Namah, akan dia lakukan jika Pemerintah Indonesia tidak segera menjelaskan insiden yang terjadi pada 29 November lalu.

Saat itu, seperti diwartakan radio Australia News ABC, Jumat (6/1/2012), pesawat jet yang ditumpangi Namah beserta sejumlah orang hampir bertabrakan dengan dua jet tempur TNI Angkatan Udara.

Saat itu, pesawat jenis Falcon 900 PNG P2-AN tengah melintas wilayah udara Indonesia sepulang dari Subang, Malaysia, menuju Port Moresby, Papua Niugini. Pesawat itu mengangkut total delapan penumpang, terdiri dari Namah dan tiga pejabat senior Papua Niugini, seorang warga negara Australia, dan tiga warga negara Malaysia.

”Saya sangat marah. Saya menuntut penjelasan. Jika dalam 48 jam tidak ada (penjelasan), maka seluruh hubungan diplomatik antara Indonesia dan Papua Niugini akan memburuk,” ancam Namah.

Namah mengaku telah memanggil Duta Besar RI untuk negara itu, Andreas Sitepu. Pemutusan hubungan diplomatik, tambahnya, bisa dilakukan dengan mengusir Dubes RI atau menarik Dubes Papua Niugini dari Indonesia.

Sayangnya, seperti diwartakan surat kabar The National di Papua Niugini, pemanggilan Dubes RI oleh Namah tidak dipenuhi lantaran secara protokoler pemanggilan seperti itu hanya bisa dilakukan oleh menteri luar negeri.

Prosedur normal

Saat dihubungi terpisah, baik Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto maupun Markas Besar TNI sama-sama menegaskan tidak ada yang salah dengan prosedur pencegatan yang dilakukan.

”Tidak ada intimidasi terhadap pesawat Wakil PM Papua Niugini. Juga tidak ada pengusiran Dubes RI di sana. Pihak Kemlu telah memanggil dan membahas masalah ini dengan Dubes Papua Niugini,” ujar Djoko saat dihubungi Kompas per telepon.

Djoko mengatakan, apa yang dilakukan Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) sudah benar dan sesuai prosedur, baik dengan mengidentifikasi pesawat secara elektronik lewat radar maupun identifikasi secara visual dengan mengirim dua jet tempur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Nasional
Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Nasional
ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

Nasional
Anies Serius Pertimbangkan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024

Anies Serius Pertimbangkan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Ditanya soal Bursa Menteri Kabinet Prabowo, Maruarar Sirait Ngaku Dipanggil Prabowo Hari Ini

Ditanya soal Bursa Menteri Kabinet Prabowo, Maruarar Sirait Ngaku Dipanggil Prabowo Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com