MOSKWA, JUMAT -
Ini sehubungan dengan munculnya gugatan yang menguat dan memicu unjuk rasa. Protes muncul lantaran pemilu dianggap curang dan bermasalah.
Selain meminta pemilu ulang segera digelar, Gorbachev juga mengecam duo kepemimpinan Rusia saat ini, Vladimir Putin dan Dmitry Medvedev. Dalam wawancaranya dengan surat kabar kelompok oposisi, Novaya Gazeta, Gorbachev mengaku malu karena karier politik dua pemimpin berakhir seperti itu.
”Ini aib, sangat memalukan. Saya, contohnya, merasa sangat malu. Saya merasa sangat terikat dengan Putin. Saat pertama dia berkuasa, ke mana-mana pun saya mendukung dia secara aktif, baik di dalam maupun di luar negeri. Sekarang, coba lihat apa yang mereka lakukan,” ujar Gorbachev.
Kedua mantan agen rahasia Rusia KGB tersebut diduga keras melakukan sejumlah kecurangan. Tidak hanya itu, keduanya juga diduga menerima sokongan dana dari Barat secara sembunyi-sembunyi.
Baik Putin maupun Medvedev menghadapi tuduhan serius telah merekayasa hasil pemilu, salah satunya dengan mengakali kertas-kertas suara di sejumlah daerah untuk menguntungkan mereka. Juga tersiar kabar keduanya berencana saling bertukar posisi. Ini akan terlihat pascahasil pemilu presiden pada Maret 2012.
Sebelumnya Medvedev menyebutkan tidak meragukan hasil pemilu parlemen yang baru saja dilakukan. Soal ini, Gorbachev mengatakan ini merupakan tanda dari akhir karier politiknya. Protes terus berlanjut dan pada Sabtu ini diikuti puluhan ribu rakyat Rusia.