Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Badai Washi Dikuburkan Secara Massal

Kompas.com - 20/12/2011, 06:29 WIB

MANILA, KOMPAS.com - Pada hari Senin (19/12/2011) kuburan massal di Filipina selatan disiapkan untuk menguburkan 652 korban yang tewas. Mereka menjadi korban badai dan angin topan yang terjadi hari Jumat (16/12/2011) malam. Pemakaman segera bertujuan mencegah penyebaran berbagai penyakit akibat jasad yang membusuk.

Menurut pejabat kesehatan di kota Iligan, Filipina selatan, mayat-mayat yang akan dikuburkan sudah ditandai untuk identifikasi. Pejabat dinas kesehatan setempat, Liddy Villarin, mengatakan, kantong-kantong jenazah ditandai bila mana penggalian ulang jenazah diperlukan. Mayat korban dikuburkan bersama kantong jenazah untuk memudahkan identifikasi kemudian.

Akibat banyaknya korban, kamar mayat di sejumlah rumah sakit tidak sanggup menampung. Formalin juga tidak cukup untuk mengawetkan jenazah. Karena itu, pemerintah setempat dan warga berniat menggali sendiri kuburan massal.

Hingga Minggu, badai Washi telah menewaskan sekitar 652 orang. Keadaan sekitar 808 orang lain belum diketahui. Sekjen Palang Merah Filipina Gwendolyn Pang mengatakan, banjir bandang yang menerpa Cagayan de Oro merenggut 346 jiwa dan sebanyak 206 korban tewas lain terjadi di Iligan.

Kota Cagayan de Oro yang terletak di Pulau Mindanao menderita paling serius. Korban tewas juga terjadi di lima provinsi lain di Filipina selatan dan tengah.

Banjir dan tanah longsor akibat badai itu membuat 447 warga Iligan dan sekitar 347 penduduk Cagayan de Oro hilang atau belum ditemukan. Angka kematian akibat musibah ini terus meningkat. Jumlah korban terbaru mencapai 652 orang tewas dan 911 orang hilang.

Pemerintah Filipina mengerahkan puluhan ribu tentara dan ribuan relawan untuk mencari 800 korban yang hilang guna memastikan nasib mereka.

Pada umumnya para korban terjebak banjir bandang yang datang tiba-tiba, diikuti gelombang pasang yang tinggi.

Cuaca menjadi sangat ekstrem karena serbuan badai Washi, yang biasanya jarang menyapu hingga wilayah selatan Filipina.

Doa Paus

Musibah ini juga mendapat respons dari Paus Benediktus XVI. Paus berdoa bagi para korban di negara kepulauan yang mayoritas penduduknya adalah umat Katolik.

Amerika Serikat juga sudah menawarkan bantuan kepada Filipina berupa makanan, pakaian, dan tempat tinggal bagi para korban bencana alam itu. Filipina mengatakan, bencana alam ini merupakan salah satu bencana terburuk yang melanda Filipina setelah badai Ketsana tahun 2009 dan menewaskan sedikitnya 460 orang.

Presiden Benigno Aquino III berencana mengunjungi daerah bencana hari Selasa (19/12/2011). Menurut Kepala Penanggulangan Bencana Filipina Ramos, kebanyakan korban adalah warga pendatang lokal yang belum terdaftar. Dia menilai korban- korban ini tidak siap akan terjangan badai.(AFP/AP/REUTERS/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com