Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kematian Kim Jong-Il Mencemaskan Dunia

Kompas.com - 19/12/2011, 16:12 WIB

"Sebuah perebutan kekuasaan mungkin saja di masa depan, yang akan menciptakan hambatan bagi suksesinya karena Jong-Un sesungguhnya tidak mengantongi dukungan penuh publik," katanya. Ia menambahkan, kurangnya dukungan rakyat membuatnya rentan.

Kim Tae-Hyun, seorang profesor di Chung-Ang University di Seoul, sepakat bahwa putra Kim Jong-Il itu tampaknya telah berkuasa dengan dukungan militer dan partai - dan bahwa rezim itu punya kepentingan dalam mempertahankan status quo.

Hubungan Korea Utara dengan Korea Selatan telah dingin sejak dua insiden perbatasan yang mematikan yang disalahkan pada Korea Utara tahun lalu. Namun Paik mengatakan, kepemimpinan baru itu tidak mungkin untuk mengambil pendekatan konfrontatif terhadap musuh lamanya Amerika Serikat dan Korea Selatan, setidaknya untuk beberapa waktu. "Negara itu membutuhkan banyak bantuan dan kebutuhan sehari-hari untuk diberikan kepada rakyatnya dalam menandai ulang tahun politik besar tahun 2012," kata Paik. Ia merujuk pada peringatan 100 tahun kelahiran presiden pendiri negara itu, Kim Il-Sung.

Berita kematian Kim Jong-Il muncul di tengah upaya diplomatik yang intensif untuk menghidupkan kembali perundingan enam negara terkait program nuklir Korea Utara. "Mengenai perundingan nuklir, Utara juga akan cenderung mengambil sikap yang lebih kooperatif demi mendapatkan apa yang mereka inginkan," kata Paek. "Mereka mungkin akan maju untuk memperbarui perundingan dengan AS setelah masa berkabung berakhir."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com