Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih dari 250 Tewas akibat Badai Washi

Kompas.com - 18/12/2011, 02:06 WIB

”Saya sudah hidup di sini 47 tahun, dan ini adalah banjir terburuk yang pernah saya lihat,” tutur Eric Carillo, warga kota Illigan, yang mengatakan, air mulai naik pada Jumat sekitar pukul 22.00.

Marlyn Manos, warga Illigan, mengatakan, ia dan anak-anaknya menyelamatkan diri dengan naik ke atap rumah mereka. Dari sana, mereka melihat air bah menyapu rumah-rumah tetangga mereka. ”Semua rumah kecil di belakang rumah kami hancur, banyak tetangga yang hilang,” kata Manos.

Ayi Hernandez, mantan anggota Kongres Filipina, mengaku sedang beristirahat di rumahnya di Cagayan de Oro malam itu saat tiba-tiba terdengar suara gelegak air, dan tiba-tiba air setinggi mata kaki sudah masuk rumahnya. ”Dalam waktu kurang dari satu jam, ketinggian air sudah 3,3 meter,” ujar Hernandez, yang bersama keluarganya selamat setelah lari ke lantai dua rumahnya.

Warga juga diduga meremehkan kekuatan badai tropis Washi karena daerah tersebut bukan termasuk jalur badai tahunan di Filipina. ”Badai jarang melanda daerah ini, dan orang-orang mungkin merasa masih aman meski tahu ada badai bergerak ke arah mereka,” kata Benito Ramos, Direktur Eksekutif Dewan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional Filipina.

Ahli meteorologi Raymond Ordinario mengatakan, badai dan taifun yang biasanya melintas di bagian utara dan tengah Filipina, kali ini bergeser ke selatan setelah terdorong arus angin dingin dari belahan bumi utara, yang sudah mulai memasuki musim dingin.

Menteri Kesejahteraan Sosial Filipina Corazon Soliman mengatakan, sedikitnya 22.000 keluarga terkena dampak badai Washi, dan sekitar 100.000 orang terpaksa mengungsi.

Juru bicara Presiden Filipina Benigno Aquino, Abigail Valte, mengatakan, Presiden telah memerintahkan pendirian 10 pusat pengungsian di beberapa daerah di Mindanao yang paling parah terkena bencana.

Bergerak ke Vietnam

Sabtu malam, Washi bergerak menuju Pulau Palawan di bagian barat Filipina dengan kecepatan angin rata-rata 75 kilometer per jam dengan semburan angin mencapai kecepatan 90 kilometer per jam.

Washi diperkirakan baru meninggalkan wilayah Filipina pada Minggu sore ini dan terus bergerak ke barat menuju Vietnam. Kota Ho Chi Minh di Vietnam diperkirakan akan berada pada jalur lintasan badai ini. 

Filipina terletak di jalur lintasan badai tropis tahunan yang terbentuk di kawasan Samudra Pasifik. Negara itu rata-rata diterjang 20 badai tropis dalam setahun.(Reuters/AFP/AP/CNN/DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com