”Noriega bertanggung jawab atas invasi AS itu dan mereka yang tewas dalam operasi itu. Dia mencemarkan seragamnya, baru ada satu tembakan dan sudah bersembunyi. Dia harus membayar,” kata Hatuey Castro (82). Castro adalah anggota oposisi anti-Noriega yang ditahan dan dipukuli oleh orang-orang Noriega tahun 1989.
Walau keterlibatan AS dalam konflik lain di dunia telah lama menyingkirkannya dari sorotan, invasi 1989 yang menggulingkan Noriega adalah salah satu peristiwa akhir Perang Dingin yang paling seru diperdebatkan. Invasi pada Desember 1989 ini terjadi tak lama setelah sebuah kudeta yang gagal.
Saat bintangnya dalam militer Panama meroket tahun 1970-an dan 1980-an, Noriega bekerja sama dengan Badan Pusat Intelijen AS, CIA, dengan memberi sejumlah informasi. Namun,