Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meksiko "Gagalkan" Saadi Masuk Negara itu

Kompas.com - 08/12/2011, 14:55 WIB

MEXICO CITY, KOMPAS.com - Pihak berwenang Meksiko mengklaim agen-agen intelijennya berhasil menggagalkan upaya sebuah kelompok kriminal untuk menyelundupkan Saadi Khadafy, putra mendiang Moammar Khadafy.

Upaya penyelundupan Saadi itu melibatkan dua warga Meksiko, seorang warga negara Kanada dan seorang lain dari Denmark. Menurut menteri dalam negeri Alejandro Poire, kelompok itu juga membuka sejumlah rekening bank dan membeli beberapa rumah di yang akan digunakan sebagai tempat persembunyian.

Rencana itu terbongkar oleh agen intelijen Meksiko pada awal September lalu. Para tersangka sudah ditangkap dan ditempatkan dalam tahanan rumah.

Rumah-rumah yang dibeli itu berlokasi di sejumlah tempat di Meksiko, termasuk di kawasan resor Bahia de las Banderas. "Sumber daya ekonomi yang dimiliki organisasi ini memungkinkan mereka mencarter penerbangan pribadi," ujar Poire.

Dikatakan Poire, pemimpin mereka adalah seorang perempuan warga negara Kanada yang disebutnya bernama Cynthia Vanier. Perempuan itu ditangkap pada 10 November lalu dan bersama tiga tersangka lainnya menjadi tahanan rumah dengan tuduhan pemalsuan dokumen.

Seperti diketahui Saadi saat ini berstatus tahanan rumah di Niger sejak kabur dari Libya pada September lalu. Pada 14 September, delapan hari setelah rencana itu dibongkar Meksiko, Saadi tiba di ibukota Niger, Niamey.

Pengacara Saadi, Nick Kaufman, membantah klaim Meksiko. "Sama sekali tidak ada kebenaran dalam tuduhan yang menyebut bahwa, sejak meninggalkan LIbya, di mana jiwanya dalam bahaya, Saadi Khadafy berusaha melanggar batasan yang diberlakukan pada oleh masyarakat internasional," katanya kepada BBC.

Kaufman mengatakan, kliennya "berterima kasih atas perlindungan kemanusiaan yang diberikan oleh pemerintah Niger" dan akan terus menghormati sanksi PBB" yang diberlakukan terhadapnya, sampai sanksi-sanksi dicabut atau paspornya dikembalikan.

Pada 29 September, Interpol mengeluarkan "red notice" untuk penangkapan Saadi. Dengan demikian negara-negara yang bergabung dengan Interpol harus menangkapnya jika Saadi berada di wilayah mereka.

Menurut Interpol, Saadi dikenai tuduhan penggelapan properti dengan paksa dan melakukan intimidasi bersenjata saat dia memimpin Federasi Sepak Bola Libya.

Saadi yang pernah bermain di Liga Serie A Italia, juga dikenai larangan bepergian dan aset-asetnya dibekukan berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com