Partai Komunis Pilihan Alternatif

moskwa, senin - Partai Komunis Rusia meraih kenaikan suara signifikan dalam pemilihan umum parlemen di Rusia, Minggu (4/12). Mereka dianggap sebagai satu-satunya partai yang mampu menjadi oposisi sejati terhadap partai berkuasa.

Dengan sekitar 96 persen daerah pemilihan telah melaporkan hasil penghitungan suara, Senin, Partai Komunis Rusia (CPRF) diperkirakan akan meraih 20 persen dari total 450 kursi Duma Negara—majelis rendah parlemen Rusia. Ini adalah kenaikan signifikan mengingat pada pemilu empat tahun lalu, partai tersebut hanya meraih kurang dari 12 persen suara.

Kenangan massa komunis di era Uni Soviet yang penuh dengan represi, kamp kerja paksa, dan teror penguasa belum sepenuhnya hilang dari ingatan warga Rusia. Namun, saat rakyat Rusia kini gelisah dengan maraknya korupsi dan makin lebarnya jurang pemisah antara si kaya dan si miskin, partai komunis dianggap sebagai satu-satunya partai yang bisa menjadi oposisi sejati bagi Partai Rusia Bersatu yang sedang berkuasa.

”Rusia Bersatu sudah membuat semua orang marah. Jadi, orang mencari alternatif. Saya sebenarnya tak terlalu suka dengan orang-orang komunis, tetapi tak ada orang lain yang layak dipilih, dan saya tak mau hak suara saya dicuri,” tutur Alexander Kurov (19), mahasiswa di Moskwa.

Yulia Serpikova (27), pekerja industri perfilman Rusia, masih ingat bagaimana ia pernah bersumpah kepada kakeknya untuk tak akan pernah memilih Partai Komunis.

”Sedih rasanya saat kertas suara berada di tangan, saya harus mencontreng orang-orang komunis itu, melawan sumpah saya sendiri,” ujar Serpikova.

Namun, di luar faktor ketidakpuasan masyarakat atas kinerja Pemerintah Rusia saat ini, Partai Komunis Rusia diuntungkan dengan struktur organisasi nasional yang solid peninggalan era Uni Soviet. CPRF memiliki jaringan pengurus partai di setiap wilayah dan tempat kerja.

CPRF juga mempunyai akses kepada media, hak istimewa yang sangat terbatas dinikmati pihak oposisi. ”Partai Komunis adalah satu-satunya partai (politik) sejati di luar sana. Partai Rusia Bersatu, Rusia Adil, dan LDPR hanyalah lelucon, dan semua orang tahu itu. Jadi, mereka memilih komunis karena sadar bahwa itu satu-satunya oposisi sejati yang bisa dipilih. Sungguh ironis,” kata seorang warga negara Barat yang menjadi bankir di Moskwa.

Masih mayoritas

Partai Rusia Bersatu sendiri diperkirakan masih akan menguasai parlemen dengan meraih 49,5 persen suara atau 238 kursi Duma Negara. Meski demikian, perolehan suara partai itu merosot tajam dibandingkan tahun 2007 saat memenangi 64,3 persen suara dan meraih 315 kursi.