Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuliah Umum di UI, Wulff Bangga terhadap Indonesia

Kompas.com - 01/12/2011, 17:09 WIB
Indra Akuntono

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Presiden Republik Federal Jerman Christian Wulff memberikan kuliah umum, Kamis (1/12/2011), di Balairung Terapung, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat.

Dalam kesempatan ini, Wulff tak henti-hentinya mngungkapkan kebanggaannya pada Indonesia. Khususnya pada keragaman budaya, kekayaan alam, dan tingginya toleransi antar umat beragama. Menurutnya, Indonesia patut dijadikan teladan tidak hanya untuk negara-negara di Asia, tetapi juga negara lain yang memiliki jumlah penduduk muslim besar seperti di Afrika Utara.

Selain itu, ia juga menyerukan agar para generasi muda Indonesia agar berpartisipasi menyumbangkan segala hal untuk menyelesaikan permasalahan global.

"Kita hanya memiliki satu dunia dan harus bisa mengatasi masalah secara bersama. Jangan dijadikan masalah, karena kita bagian dari solusi. Sebagai generasi muda, Anda harus ikut berjuang dan berpasrtisipasi," kata Christian Wulff.

Menurut Wulff, masyarakat Jerman umumnya sangat menyukai Indonesia. Selain karena sering terlibat dalam berbagai kegiatan, seperti sosial dan sektor-sektor lainnya, saat ini jumlah pertukaran pelajar antara Indonesia dan Jerman juga terus meningkat.

Selain ribuan mahasiswa Indonesia yang tengah melanjutkan studi di Jerman, masih ada pula ratusan mahasiswa yang rutin datang ke Jerman setiap tahunnya untuk melanjutkan studi. Menurutnya, itu adalah bukti nyata dan upaya untuk mempersatukan dua negara.

"Dari sana, kami yakin kita sangat dekat," ungkapnya.

Sebagai negara muslim terbesar di dunia, Wulff menilai, Indonesia tidak lantas menutup diri bagi pemeluk agama lain. Hal itu, menurutnya, sebagai salah satu kesamaan lain antara Indonesia dengan Jerman. Sejak awal menjadi presiden, ia mengaku memberikan kebebasan kepada seluruh warganya untuk memilih agama yang mereka yakini.

"Indonesia semakin berarti, negaranya bagus dan bisa jadi teladan bagi negara lain, khususnya negara muslim," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com