Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Mafia Kanada Mati

Kompas.com - 26/11/2011, 02:29 WIB

Montreal, Jumat - Mayat Salvatore Montagna, bos mafia Montreal, Kanada, ditemukan tergeletak di tepi sungai di kota itu, Kamis (24/11). Di tubuhnya terdapat luka tembak. Sungai ini terletak di wilayah klan Rizzuto Sisilia, salah satu mafia Kanada-Italia paling kuat di Montreal.

Berita kematian pria berusia 40 tahun itu dirilis beberapa media di Quebec dan Montreal, Kanada, Jumat. Mayat pria yang dijuluki ”Sal the Iron Worker” ini ditemukan di pantai Ile Vaudry, pulau kecil di selatan Charlemagne, dekat Repentigny.

Menurut media di sana, Montagna tewas akibat terkena luka tembakan, tanpa merinci dia terluka di bagian tubuh mana. Situs canada.com, merujuk keterangan polisi setempat, melaporkan, Montagna diduga ditembak pada Kamis pukul 10.00.

Menurut kantor berita The Canadian Press, mayat pria, yang oleh otoritas AS disebut ”pernah memimpin keluarga penjahat ternama Bonanno di New York”, itu ditemukan di muara Sungai L’Assomption. Mayat pria itu ditemukan oleh seorang warga.

Seorang juru bicara polisi menjelaskan, salah satu warga menemukan mayat Montagna sekitar pukul 10.00 di muara Sungai L’Assomption. Saksi mata mengatakan, sebelumnya dia mendengar suara tembakan.

Namun, Sersan Polisi Benoit Richard mengatakan tak bisa mengonfirmasi penyebab kematian ayah tiga anak itu. Richard mengatakan, pihak kepolisian akan menunggu hasil otopsi, yang dilakukan Jumat untuk menentukan penyebab kematian.

Jaringan Al Capone

Nama Montagna dikaitkan dengan keluarga penjahat Bonanno, salah satu dari lima keluarga mafia besar, geng kriminal terkenal, di New York. Geng ini bekerja sama dengan jaringan mafia Al Capone dan Lucky Luciano. Mereka bahkan pernah membentuk sebuah komisi bersama.

Keluarga Bonanno juga memiliki hubungan amat dekat dengan mafia Montreal. Ada spekulasi yang beredar: Montagna telah menjadi bagian dari kepemimpinan mafia baru di Montreal dan berusaha mereorganisasi pemimpin kelompok itu.

Agen rahasia AS, FBI, pernah menyebut Montagna sebagai ”bos keluarga penjahat Bonanno”. Tuduhan itu disangkal pengacaranya. Namun, di sebuah tabloid di New York, dia dijuluki ”Bos Bambino” karena ”kejayaan” sekitar 10 tahun silam.

Kematiannya menjadi kabar terbaru dalam serangkaian pembunuhan dan penghilangan para mafioso selama dua tahun terakhir. Montagna dinilai sebagai saingan utama dalam mengambil alih kembali peran keluarga mafia Rizzuto yang telah melemah.

Besar di Sisilia

Kedatangannya di Montreal terjadi hanya dua bulan sebelum pembunuhan anggota keluarga Rizzuto di pinggiran utara Montreal. Setelah ayah dan anak Rizzuto ditembak mati, seperti juga teman-teman mereka, saudara iparnya menghilang. Montagna masuk nominasi sebagai calon pemimpin baru di keluarga ini.

Montagna lahir di Montreal tahun 1971, tetapi dibesarkan di Sisilia, Italia, asal ayahnya. Bersama keluarga, dia pindah ke Amerika Serikat saat berusia 15 tahun. Dia tak pernah memperoleh kewarganegaraan AS.

Pria ini termasuk salah satu mafioso Kanada-Italia yang berbahaya dan disegani geng Montreal lain. Kematiannya terjadi dua bulan setelah seorang petinggi mafia lainnya, Raynald Desjardins, lolos dari kematian dalam penembakan di Laval, di utara Montreal.

Desjardins memilih hubungan yang dekat dengan Vito Rizzuto, pemimpin mafia paling berpengaruh di Montreal. Rizzuto saat ini sedang meringkuk di penjara Amerika Serikat. Kasus pembunuhan dan penghilangan para mafioso pada tahun 2009 hingga awal tahun 2010 telah menyasar anggota keluarga ini.

Polisi Quebec mengatakan, penemuan mayat Montagna mengisyaratkan, ”tanda-tanda kekerasan” telah muncul di tenggara Montreal.

(THECANADIANPRESS.COM/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com