Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lee Senior Terganggu Sarafnya

Kompas.com - 07/11/2011, 02:38 WIB

Singapura, Minggu - Mantan perdana menteri dan juga pendiri Singapura, Lee Kuan Yew, diungkapkan kini tengah berjuang menghadapi penyakit saraf yang membuat dirinya susah berjalan secara teratur.

Lee Wei Ling, anak perempuan Lee Kuan Yew yang juga dokter dan Direktur Institut Ilmu Saraf Nasional di Singapura, menulis di dalam kolom mingguannya di Sunday Times, Minggu (6/11), Lee senior yang memimpin Singapura dari tahun 1959 sampai 1990 telah didiagnosa menderita penyakit saraf sensornya (sensory peripheral neuropathy). Akibatnya, saraf di luar pusat sarafnya terganggu sehingga terganggu pula keseimbangan dirinya.

”Dalam kasus ayah saya, sensory peripheral neuropathy mengakibatkan konduksi sensasi kakinya ke saraf punggungnya terganggu. Hal ini membuat ia berjalan tak teratur seperti beberapa warga Singapura menyaksikannya sendiri,” tulisnya.

Otak dan otot Lee yang kini berusia 88 tahun, menurut Lee Wei Ling, bekerja normal. Lee senior juga melakukan latihan treadmill tiga kali sehari guna memperbaiki keseimbangan badannya.

Lee, yang mundur dari kursi kabinetnya setelah pemilihan umum (pemilu) Mei lalu, masih terus melakukan lawatannya sebagai anggota parlemen dan melakukan pembicaraan-pembicaraan dengan sejumlah pemimpin negara asing. Lee yunior, Lee Hsien Loong, saudara kandung Lee Wei Ling, kini masih menjabat perdana menteri.

Lee menjadi perdana menteri pada tahun 1959, di bawah Inggris, kemudian dua tahun mengalami federasi dengan Malaysia sebelum akhirnya Singapura merdeka pada tahun 1965.

Lee senior terus memerintah sampai tahun 1990, membawa Singapura dari semula pelabuhan kecil yang ”tidur” di perairan Selat Malaka menjadi negeri maju, modern, dan menampilkan negerinya menjadi negara yang bebas korupsi serta menjadi incaran favorit para investor.

”Beberapa hari kondisinya kuat, tetapi dalam beberapa hari lainnya keseimbangannya payah,” tulis Lee Wei Ling dalam kolomnya.

”Tetapi, menurut saya, dengan pengobatan serta perawatan, dia tetap bisa meneruskan pengabdiannya kepada negara dan dunia,” tulis Lee Wei Ling.

Sakit saraf seperti ini, menurut Wei Ling, ada banyak penyebab. Ia tidak menyebutkan kenapa ayahnya bisa menderita demikian. Hanya saja ia ungkapkan, dirinya pun mengalami penyakit yang sama.(AFP/AP/sha)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com