BEIJING, JUMAT -
Empat petambang dilaporkan tewas dalam peristiwa ledakan yang terjadi hampir 24 jam sebelumnya. Ledakan besar mengakibatkan langit-langit tambang runtuh, Kamis petang.
Juru bicara perusahaan Henan Yima Coal Mine Group, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan bahwa petugas penyelamat berhasil mendeteksi adanya tanda kehidupan dari para pekerja tambang yang terperangkap itu.
”Tujuh orang yang sebelumnya juga ikut terperangkap telah berhasil dievakuasi. Sisanya sudah dideteksi masih terperangkap di kedalaman 200 meter. Upaya pertolongan terus kami lakukan,” ujar seorang petugas perusahaan lain, yang hanya menyebutkan nama keluarganya sebagai Du.
Menurut Du, dari tujuh petambang yang dievakuasi, hanya satu orang yang terluka parah. Ketujuh orang itu berada dalam kondisi stabil.
Dalam tayangan stasiun televisi milik pemerintah, diperlihatkan beberapa petambang yang dievakuasi keluar diusung oleh para petugas penyelamat, dengan diikuti suara tepuk tangan membahana.
Kejadian tersebut mengingatkan publik pada upaya penyelamatan pekerja tambang dalam kejadian serupa di Cile, Oktober 2010, ketika 33 pekerja tambang terperangkap selama 69 hari di bawah tanah dan dapat diselamatkan.
Kecelakaan tambang ini terjadi tidak lama setelah gempa bumi berskala kecil, 2,9 skala Richter, mengguncang Provinsi Henan, tepatnya di kota Sanmenxia, lokasi tambang itu. Belum jelas apakah gempa kecil itu yang memicu kecelakaan.
Peristiwa kecelakaan tambang kerap terjadi di ”Negeri Tirai Bambu”. Terakhir, beberapa hari lalu terjadi ledakan gas di lokasi tambang batubara di Provinsi Hunan, yang menewaskan 29 pekerja tambang.
Pada awal Oktober juga terjadi ledakan di sebelah barat daya kota Chongqing dan di provinsi sebelah utara, Shaanxi, yang masing-masing menewaskan 13 dan 11 petambang.
Sepanjang tahun 2010, total korban tewas akibat kecelakaan tambang di China mencapai 2.433 orang. Hal itu bisa diartikan bahwa setiap hari terjadi kecelakaan yang menewaskan enam pekerja.
Sejumlah kalangan yakin, jumlah korban tewas sebenarnya justru jauh lebih banyak. Tingginya pertumbuhan ekonomi China juga berdampak meningkatkan jumlah permintaan sumber
Sejumlah kritik menyebutkan, banyak pemilik dan petinggi perusahaan tambang di China memang sengaja mengebelakangkan keselamatan pekerja mereka.
Mereka hanya peduli pada cara mencari keuntungan besar, dengan menggenjot angka produksi sebesar mungkin, tanpa memedulikan faktor keselamatan.