Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imigran Gelap yang Tewas Bertambah

Kompas.com - 03/11/2011, 02:49 WIB

Ciamis, Kompas - Korban tewas akibat tenggelamnya kapal kayu pengangkut imigran tanpa dokumen resmi asal Iran, Pakistan, dan Afganistan, bertambah menjadi delapan orang. Seorang anak imigran, Ali Mufadi Afin (9), ditemukan mengambang di perairan Legok Jawa, Cimerak, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Rabu (2/11) sekitar pukul 09.00. Namun, tim evakuasi gabungan masih kesulitan memetakan jumlah korban hilang karena tidak ada data yang akurat.

”Dengan penemuan ini, korban berjumlah delapan orang. Sementara 3 awak kapal dan 47 imigran berhasil diselamatkan meski 23 orang imigran mengalami luka berat dan ringan,” kata Kapolsek Pangandaran Ajun Komisaris Sugiyanto di Pangandaran, Ciamis, Rabu.

Sebelumnya, kapal kayu penangkap ikan berukuran 2 x 7 meter mengangkut imigran tanpa identitas resmi dari Pakistan, Iran, dan Afganistan, tenggelam di perairan Palawangan, Kalipucang, Ciamis, Selasa (1/11) sekitar pukul 04.00. Diduga penyebab tenggelamnya kapal akibat kebocoran lambung kapal dan kelebihan penumpang.

Sugiyanto mengatakan, Ali Mufadi Afin (9) ditemukan di sekitar Pantai Legok Jawa, Kecamatan Cimerak, atau sekitar 2 mil dari tempat kejadian. Korban ditemukan mengembang oleh nelayan setempat yang sedang mencari ikan. Proses evakuasi dilakukan anggota Polres Pangandaran, Kepolisian Air dan Udara Pangandaran, sukarelawan dari Balawista Pangandaran, serta nelayan setempat.

”Kami mengharapkan nelayan pencari ikan terus melaporkan hal mencurigakan. Informasi mereka sangat berguna mencari korban yang hilang,” ujarnya.

Akan tetapi, Sugiyanto mengatakan, belum bisa menentukan jumlah total imigran yang menumpang kapal kayu berkekuatan 10 gross ton itu. Alasannya, tidak ada data tertulis yang menerangkan total jumlah imigran. Awak kapal yang dimintai keterangan pun tak bisa menerangkan jumlah imigran itu. Perkiraan sementara awak kapal berjumlah 55-70 orang.

”Tidak ada data jumlah penumpang membuat kami kesulitan menentukan berapa korban yang hilang. Namun, kami tetap mencari korban yang mungkin masih berada di laut,” katanya.

Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Bandung, Ani Hanafiah, mengatakan, kondisi cuaca di sekitar laut selatan Jawa Barat tak berbahaya. Namun, semua pelayaran harus waspada sebab hujan disertai petir masih terjadi di laut selatan Jawa Barat. (CHE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com