TRIPOLI, KOMPAS.com - Pemerintah Transisi Libya lebih suka mengadili putra mantan pemimpin Libya Moammar Khadafy, Saif al-Islam, di pengadilan Libya meskipun sudah ada surat perintah penangkapan yang dikeluarkan Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) untuk Saif, kata seorang jurubicara pemerintah Libya, Minggu (30/10/2011).
Kepala ICC, Luis Moreno-Ocampo, Jumat, mengatakan, pihaknya sudah melakukan "pembicaraan informal" tentang penyerahan diri Saif al-Islam Khadafy, yang dicari karena kejahatan terhadap kemanusiaan. Namun Ocampo mengatakan, ICC tidak tahu keberadaannya dan tidak akan mengungkapkan dengan siapa ICC sedang lakukan pembicaraan.
Saif al-Islam Khadafy telah menyadari diri terpojok, dan ingin menegosiasikan penyerahan diri guna membatasi kerugian, kata Anees al-Sharif, juru bicara Dewan Militer Tripoli dari Dewan Transisi Nasional. Namun, kata dia, jika Khadafy muda itu tertangkap di Libya, dia akan diadili di sana, karena dugaan kejahatannya dilakukan di wilayah Libya. Jika dia ditangkap di luar Libya, lokasi pengadilannya akan tergantung pada di mana dia ditangkap karena adanya perintah penangkapan dari ICC itu, katanya.
Namun, NTC akan lebih suka untuk mengadili Saif di pengadilan Libya, karena ingin menunjukkan bahwa ia bisa mendapatkan pengadilan yang adil, kata Anees.
Moreno-Ocampo, Jumat, mengatakan, jika Saif dihadirkan dalam pengadilan ICC, ia akan "memiliki semua haknya dan dilindungi," dan akan diizinkan untuk mempersiapkan pembelaan. "Kami percaya kami memiliki kasus yang kuat," kata Ocampo kepada CNN dalam sebuah wawancara eksklusif dari Den Haag. "Kami percaya dia harus dihukum."
Mahkamah itu yakin Saif, bersama ayah dan saudara iparnya, Abdullah al-Sanussi, bertanggung jawab atas kejahatan terhadap kemanusiaan termasuk pembunuhan dan penganiayaan di seluruh negara itu yang dimulai pada Februari di tengah demonstrasi anti-pemerintah, kata Moreno-Ocampo. Al-Sanussi, yang menjabat sebagai kepala intelijen bagi Moammar Khadafy, ditangkap oleh para pejuang oposisi dan dibunuh awal bulan ini.
Moreno-Ocampo berjanji tidak akan ada kesepakatan bagi penyerahan diri Saif al-Islam itu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.