JAKARTA, KOMPAS.com - Daihatsu Indonesia memang tak punya basis produksi di Thailand seperti merek Jepang lain (Toyota, Honda, Nissan, Mazda dan Isuzu), tapi mereka ikut kena dampak dari banjir di negeri itu. Karena, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) masih mendapat pasokan komponen dari negeri gajah putih itu dan saat ini terhenti sehingga harus mencari alternatif baru.
Sudirman Maman Rusdi, Presiden Direktur ADM kepada Kompas.com, Minggu (30/10) malam mengatakan, saat ini Daihatsu Indonesia sudah menggunakan komponen lokal (by value) Indonesia hingga 85 persen. Sisanya, 9 persen masih dipasok negara-negara ASEAN, di antaranya 6-7 persen dari Thailand dan 6 persen lainnya dari Jepang. "Umumnya terkait pada sistem kelistrikan mobil, antara lain switch power window dan gasket," jelas Sudirman.
Dari perhitungan stok di gudang, ada beberapa komponen yang jumlahnya menipis sehingga harus segera dicarikan pemasok alternatif supaya produksi tak terganggu. "Kami minta bantuan prinsipal (Daihatsu Jepang) dan akhirnya dapat pasokan dari Jepang," beber Sudirman.
Oktober 2011, lanjutnya, Daihatsu menargetkan mampu memproduksi 34.000 unit kendaraan terdiri dari Avanza-Xenia, Rush-Terios, Luxio dan Gran Max.
Bersamaan dengan rencana peluncuran All New Avanxa-Xenia yang segera dilakukan Toyota Daihatsu, Sudirman mengakui tak ada kendala, tetap pada jadwal semula. Saat dikonfirmasi waktu peluncuran 7 November 2011, Sudirman belum mau memastikannya. "Tunggu saja, nanti pasti ada undangannya," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.