Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelundupan Menggeliat Jelang Akhir Tahun

Kompas.com - 31/10/2011, 03:23 WIB

Bukan hanya pemain lama saja, tetapi ada pula kurir baru yang tertangkap, Senin (10/10), yaitu Theresia Avilla Yanti Siwi (39), seorang guru honorer asal Malang, Jawa Timur. Ia membawa 3,7 kilogram sabu senilai Rp 9,387 miliar dari Kenya, Afrika. Ironisnya, ia menjadi kurir lantaran ingin mendapat uang guna membiayai kuliah S-2 di Malang.

Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Tommy Sagiman mengatakan, kurir asal Indonesia bisa terus bertambah karena Indonesia menjadi sasaran empuk perdagangan narkoba. ”Dari 234 juta penduduk Indonesia, 1,9 persen atau 4,4 juta jiwa di antaranya adalah pencandu. Peluang pasarnya besar,” katanya.

Ancaman narkoba ini juga diperkuat dengan munculnya beberapa negara di Afrika dan Timur Tengah yang gencar memproduksi sabu. Narkoba jenis sabu ini, menurut Tommy, menjadi populer karena mudah dibuat dan harga jual tidak terlalu mahal dibandingkan dengan jenis narkoba lain seperti heroin atau kokain.

Tommy mengingatkan, meski penjagaan di setiap bandara selama ini terus diperketat, para penyelundup narkoba akan terus mencari modus baru supaya lolos. Jika selama ini kurir narkoba identik dengan orang berkulit hitam, maka mereka menggunakan kurir berkulit putih dan dari negara yang belum pernah tercatat dalam peredaran narkoba.

Para penyelundup juga terus mencari cara terbaik untuk menyembunyikan narkoba selama perjalanan. Cara yang paling banyak dilakukan selama ini adalah menyimpannya dalam rongga kopor yang biasanya sudah dimodifikasi.

Kini sisa dua bulan lagi tahun 2011 akan berakhir. Petugas bea cukai tak akan pernah tahu apa yang sedang direncanakan oleh para sindikat narkoba. Semoga saja para petugas lebih sigap lagi, sehingga semua upaya penyelundupan mampu digagalkan. (Herpin Dewanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com