Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelundupan Menggeliat Jelang Akhir Tahun

Kompas.com - 31/10/2011, 03:23 WIB

Selama Oktober ini, setiap pekan ada satu penangkapan tersangka penyelundup narkoba jenis sabu di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali. Jika mengacu pada pengalaman tahun lalu, serentetan kasus penyelundupan pada Oktober ini merupakan gejala tren meningkatnya perdagangan narkoba menjelang akhir tahun 2011.

”Dua bulan terakhir menjelang akhir tahun, terutama pada November dan Desember, biasanya kasus narkoba mulai marak. Tetapi, pada tahun ini masih di bulan Oktober saja sudah ramai,” kata Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Tipe Madya Pabean Ngurah Rai I Made Wijaya, Minggu (30/10), di Denpasar, Bali. Liburan dan pesta pergantian tahun diduga menjadi faktor penyebab maraknya permintaan narkoba yang dilakukan para bandar lalu memicu penyelundupan.

Pada tahun 2010 terjadi 17 kasus penyelundupan narkoba di Bandara Ngurah Rai dengan 24 pelaku dan jumlah obat terlarang dari berbagai jenis tersebut sebanyak 32 kilogram. Sebanyak 30 kilogram narkoba di antaranya disita pada bulan November dan Desember.

Sementara selama tahun 2011 sampai bulan Oktober ini sudah ditemukan 12 kasus penyelundupan narkoba dengan 19 pelaku. Volume barang bukti yang disita sebanyak 17,332 kg narkoba dari berbagai jenis. Pada bulan Oktober ini saja, narkoba yang gagal diselundupkan sebanyak 14,339 kg dan berupa methamphethamine atau sabu.

Sejak tahun 2009, sabu adalah jenis narkoba yang paling banyak diselundupkan di Bali dan jumlahnya terus bertambah. Pada tahun 2009, diselundupkan sabu sebanyak 1,9 kilogram, lalu bertambah menjadi 11,7 kg (2010), dan 17,319 kg (2011).

Apabila harga jual sabu setiap gram mencapai Rp 2,5 juta, maka nilai sabu yang disita selama Januari-Oktber 2011 ini mencapai Rp 43,297 miliar. Jika setiap paket sabu biasanya berisi 0,25 gram, maka akan didapat sebanyak hampir 70.000 paket. ”Jumlah yang cukup menakutkan untuk merusak kaum generasi muda,” kata Wijaya.

Kurir Indonesia

Satu hal yang menjadi catatan petugas Bea dan Cukai Bandara Ngurah Rai adalah semakin banyaknya masyarakat Indonesia yang menjadi kurir dalam jaringan narkoba internasional ini. Hingga Oktober ini ada tujuh kurir asal Indonesia yang tertangkap, lebih banyak dibandingkan tahun lalu, enam orang.

Endra Wahyuni (29), kurir asal Indonesia yang terakhir tertangkap petugas. Ia tiba membawa sabu sebanyak 986 gram senilai Rp 2,42 miliar dari Thailand, Rabu (26/10).

Saat diperlihatkan ke media massa, Endra terlihat sangat tenang. ”Endra ini cukup menyulitkan kami karena dia bungkam. Rupanya dia pemain lama dan sudah siap dengan risiko tertangkap,” jelas Wijaya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com