Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salju Hantam Pantai Timur AS

Kompas.com - 31/10/2011, 02:21 WIB

Boston, Minggu - Badai salju dan hujan es yang jarang sekali terjadi di bulan Oktober melanda pantai timur Amerika Serikat, Sabtu (29/10). Anomali cuaca ini menewaskan sedikitnya tiga orang, memadamkan listrik bagi dua juta pelanggan, dan membatalkan sejumlah penerbangan.

Negara Bagian New York, New Jersey, Connecticut, dan Massachusetts menyatakan dalam keadaan darurat cuaca karena badai itu.

Badai salju ”awal musim yang historis” itu mengacaukan lalu lintas udara, kereta api, dan jalan raya dari Washington ke Boston. Badan Cuaca Nasional memperingatkan bahwa bepergian pada malam hari akan sangat berbahaya.

”Kami memperkirakan salju akan terus turun dari New York sampai Maine. Untuk sebagian besar daerah badai akan selesai menjelang esok pagi,” kata ahli meteorologi, Alan Reppert, dari AccuWeather.com.

Korban pertama adalah seorang pengendara mobil di Colchester, Connecticut, yang tewas karena kecelakaan di jalan raya yang licin. Di Temple, Pennsylvania, seorang pria berusia 84 tahun tewas ketika sebuah pohon yang penuh salju jatuh menimpa rumahnya. Korban ketiga adalah seorang pemuda berusia 20 tahun yang tewas tersengat listrik di Springfield, Massachusetts, ketika keluar dari kendaraannya dan menyentuh pagar berlistrik.

Rekor ketebalan

Salju yang turun mulai dari Pennsylvania tengah sampai Massachusetts juga menyelimuti sebagian wilayah Virginia, West Virginia, dan Maryland. Salju di sejumlah wilayah New Jersey dan Massachusetts tercatat hingga ketebalan 35 sentimeter. Di Central Park, pusat kota New York, ketebalannya mencapai 3,3 cm, rekor tertinggi untuk salju yang turun di bulan Oktober.

Salju di bulan Oktober pernah terjadi sebelumnya. Namun, badai ini mungkin memecahkan rekor jumlah salju yang turun.

Lebih dari 2,3 juta pelanggan tidak mendapatkan aliran listrik dan pemerintah mendatangkan petugas dari negara bagian lain untuk membantu memulihkannya. Di beberapa daerah, pemadaman melebihi yang disebabkan oleh topan Irene akhir Agustus. Lebih dari 600.000 pelanggan di Connecticut dan lebih dari 850.000 pelanggan di Pennsylvania dan New Jersey, termasuk rumah Gubernur New Jersey Chris Christie, tak mendapat aliran listrik.

Penundaan penerbangan dilaporkan di Bandara Internasional Philadelphia dan bandara di kawasan New York. Sedikitnya 1.000 penerbangan dibatalkan dan Bandara Teterboro di New Jersey ditutup untuk sementara.

Badai itu terjadi pada akhir pekan yang sibuk, ketika anak-anak sibuk mengetuk pintu-pintu rumah tetangga untuk menjalani ritual trick or treat dalam perayaan Halloween. Waktunya juga bersamaan dengan awal musim berburu di beberapa negara bagian dan pertandingan sepak bola AS tingkat universitas dan profesional.

Di New York City, salju dan udara dingin menantang tekad para pendukung Pendudukan Wall Street yang menentang dominasi korporasi dalam perekonomian AS. Terpukul oleh angin kencang, para demonstran meringkuk di dalam tenda, berlindung dari hujan es dan salju di sebuah taman di distrik finansial Manhattan, lokasi awal gerakan yang kemudian meluas ke seluruh AS itu.

”Kami sudah tahu ini akan berat. Kami tidak memulai ini sebagai semacam musim panas cinta, ini adalah musim dingin ketidakpuasan,” kata Alan Collinge (41), dari Seattle, saat dia menjulurkan kepalanya dari sebuah tenda.

Cuaca yang dingin dan basah itu tidak mengurangi semangat para demonstran anti-Wall Street itu. ”Salju? Salju apa? Saya mengkhawatirkan negara saya,” bunyi spanduk yang dipegang seorang perempuan di taman itu.

(Reuters/AFP/AP/DI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com