Menit-menit menjelang kematian Khadafy begitu genting, penuh aksi kekerasan dan brutal, sebagaimana terdengar dalam sebuah rekaman video yang diambil lewat sebuah telepon genggam. Khadafy ditemukan hidup- hidup di luar kota Sirte, di sebuah gorong-gorong, tetapi wajahnya penuh darah. Salah seorang pejuang memaksa dia masuk ke sebuah mobil Toyota.
Khadafy terdengar mengatakan, ”Tuhan melarang hal ini.” Hal itu dia ucapkan berkali-kali. Khadafy meminta agar dia jangan ditembak mati.
”Ini Misrata, kamu
Khadafy menjawab, ”Apakah Anda paham soal sebuah sisi kebenaran di tengah perbuatan kesalahan.”
Pejuang NTC menjawab, ”Diam kamu.”
Setelah itu, diyakini Khadafy ditembak berkali-kali. Seorang wartawan Reuters melihat wajah Khadafy di bagian kiri bolong akibat tembakan peluru. Namun, posisi wajahnya di bagian kiri sengaja disembunyikan.
Ali Jaghdoun, pengendara ambulans yang membawa jenazah Khadafy ke Misrata, mengatakan, ”Khadafy sudah mati ketika dimasukkan ke mobil dan percuma dia diberikan pertolongan karena dia sudah wafat.”
Khadafy kemudian ditempatkan di sebuah lemari pendingin, sebuah aksi yang memperlihatkan rasa tidak hormat kepada mantan pemimpin Libya itu. Hal inilah yang memunculkan kritik dari aktivis HAM.