Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ingin seperti Irak, Libya, dan Afganistan

Kompas.com - 21/10/2011, 03:04 WIB

Lemahnya Dewan Nasional Transisi (NTC) hingga sering keputusan-keputusannya tidak dipatuhi juga membuat khawatir situasi di Libya saat ini. Program NTC untuk melucuti senjata yang tersebar di tangan penduduk di kota Tripoli tidak jalan pula.

Ketua NTC Mustafa Abdul Jalil kesulitan pula membujuk faksi-faksi bersenjata di Tripoli bersedia berada di bawah satu komando komandan Abdul Hakim Belhaj. Abdul Hakim Belhaj adalah komandan pasukan NTC yang membebaskan kota Tripoli dari loyalis Khadafy pada 23 Agustus.

Bahkan, Ketua Dewan Eksekutif NTC Mahmud Jibril dalam wawancara dengan harian Asharq al Awsat pada awal Oktober lalu mengungkapkan telah mengajukan pengunduran diri kepada Ketua NTC Mustafa Abdul Jalil, dan pelaksanaannya menunggu pembebasan kota Sirte.

Jibril menegaskan, pengunduran dirinya berjalan mulai setelah pembebasan seluruh wilayah Libya dari loyalis Khadafy. Seperti diketahui, kota Sirte adalah kota terakhir yang kini masih terdapat loyalis Khadafy.

Jibril mengakui, penguasa hakiki di Libya saat ini bukan NTC, tetapi milisi-milisi bersenjata di lapangan yang sering mendikte keputusan mereka pada NTC.

Menurut Jibril, banyak keputusan NTC hanya di atas kertas karena sering diabaikan milisi-milisi bersenjata itu.

Kondisi politik dan keamanan internal Libya pasca-Khadafy yang masih rawan itu membuat Hillary Clinton dan William Hague harus menggolontorkan bantuan dana cukup besar untuk membangun stabilitas yang kokoh di Libya saat ini agar tidak terulang skenario di Afganistan dan Irak.  (Musthafa Abd Rahman, dari Kairo, Mesir)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com