Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Pendudukan Meluas

Kompas.com - 17/10/2011, 02:29 WIB

London, Minggu - Gerakan Pendudukan Wall Street tidak hanya merebak ke penjuru AS, tetapi juga meluas ke beberapa penjuru dunia. Di London, pengunjuk rasa berkemah di depan Gereja St Paul. Sementara itu, di Roma, unjuk rasa berubah menjadi kerusuhan yang menyebabkan 70 orang terluka.

Gelombang protes terus menyebar ke Eropa dan Asia. Sekitar 250 orang berkemah di depan Gereja St Paul yang berbatasan dengan distrik finansial di London. Mereka mengekspresikan kekecewaan mereka terhadap krisis global. Sebenarnya kelompok ini berupaya mendekat ke gedung Bursa Efek London, tetapi diminta mundur oleh polisi, Minggu (16/10).

Sekitar 200 orang juga berkemah di depan gedung Bank Sentral Eropa di Frankfurt, dan 50 tenda didirikan di luar gedung bursa di Amsterdam. Unjuk rasa serupa juga terjadi di Sydney.

Di Kanada, lebih dari 10.000 balon ditiup, ditingkahi dengan gitar dan yel-yel antikorporasi.

Tidak disangka, gelombang protes ini mendapat dukungan dari Gubernur Bank Sentral Italia Mario Draghi. Draghi adalah mantan petinggi bank raksasa Wall Street Goldman Sachs dan akan menjadi gubernur bank sentral Eropa bulan depan.

”Mereka marah terhadap dunia finansial. Saya dapat memahami mereka,” kata Draghi di Paris kemarin. Dia juga menyesali adanya kekerasan dalam aksi unjuk rasa tersebut.

Protes dalam jumlah kecil terjadi di Geneva, Miami, Montenegro, Paris, Sarajevo, Serbia, Vienna, dan Zurich. Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan antikapitalisme dan menggunakan topeng-topeng.

Di Roma, Sabtu lalu, ratusan pengunjuk rasa bertudung dan bertopeng menyalurkan kemarahan mereka dengan membakar mobil-mobil. Kerusuhan itu merupakan yang terparah dalam beberapa tahun terakhir di Roma. Mereka juga memecahkan kaca- kaca jendela dan menyerukan agar para elite politik membenahi perekonomian.

Polisi berulang kali menyemprotkan gas air mata untuk membubarkan para pengunjuk rasa. Bentrokan tidak dapat dihindarkan. ”Ini hanyalah permulaan, kami akan terus bergerak seiring dengan gerakan global. Banyak di antara kami yang merasakan perasaan sama,” ujar Andrea Muraro, mahasiswa dari Padua.

Asia Sepi

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com