Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penutup Manis Shinichi

Kompas.com - 13/10/2011, 03:22 WIB

Denpasar, Kompas - Pebalap Terengganu Cycling Team, Shinichi Fukushima, menutup Speedy Tour d’Indonesia 2011 dengan manis. Ia jadi yang pertama menyentuh garis finis etape pamungkas balapan kelas 2.2 sejauh 102,6 kilometer dari Kintamani menuju Denpasar, Bali, Rabu (12/10).

Shinichi, yang terlempar dari tiga besar klasemen umum sejak akhir etape V di Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, memilih untuk terus agresif. Ia pun mengincar kemenangan di lima etape tersisa Tour d’Indonesia 2011.

Agresivitas itu ia tunjukkan dengan kegemilangannya menutup balapan terakhir dengan finis pertama dalam 2 jam 8 menit 11 detik.

Pertarungan etape terakhir ini masih saja seketat sembilan etape sebelumnya. Balapan diawali dengan kayuhan tempo tinggi pebalap tim Hongkong, Yeung Ying Hon. Ia langsung memimpin balapan sejak kibasan bendera start di depan Museum Vulkanologi, Kintamani, Kabupaten Bangli.

Yeung memimpin hingga 50 kilometer lepas start. Namun, tak lama kemudian, saat ia terkejar rombongan besar pebalap, Shinichi, pebalap berusia 40 tahun, melihat peluang.

Rata-rata hampir semua tim peserta balapan ini mengincar tim Hongkong yang kuat dan solid. Maka, saat Yeung tertangkap rombongan, para pebalap mengira posisi aman.

Namun, pebalap asal Jepang yang telah kenyang dengan pengalaman ini, ditambah kejeliannya, langsung menyerang. Aksi ini diikuti Yeung dan dua pebalap Global Cycling Team, Wim Botman dan Harm de Vries.

Empat pebalap ini memimpin balapan dan terus menjaga posisi hingga membuat selisih waktu dengan rombongan besar mencapai 1 menit 12 detik.

Shinichi pun memanfaatkan peluang terakhir, tiga kali memutari lapangan Renon di Denpasar. Ia pun unggul dalam adu sprint dengan dua pebalap Global Cycling Team, yang finis dalam catatan waktu sama dengan Fukushima. Botman, pemenang etape VI balapan, menghuni posisi kedua etape dengan De Vries di posisi ketiga.

”Seperti sudah saya ungkapkan seusai etape V, saya memilih untuk bersikap agresif, menyerang dan menyerang terus. Kemenangan di etape ini memang saya targetkan,” ujar Shinichi.

Kesuksesan juga diraih Eric Sheppard, pebalap Plan B Racing Team.

Eric, yang merebut kaus kuning tanda pemimpin balapan dari tangan Bambang Suryadi, pebalap Polygon Sweet Nice, membuktikan ucapannya. Kaus kuning tetap ia kenakan hingga berakhirnya balapan.

Pebalap berusia 20 tahun itu menjadi pemenang balapan setelah mencatatkan waktu total 34 jam 23 menit 21 detik dari Jakarta menuju Denpasar. Ia juga mempertahankan keunggulan 17 detik selisih waktu dengan pebalap runner-up, Christoph Springer.

Menurut Sheppard yang asal Australia itu, ia tidak bersiap secara khusus untuk memenangi balapan ini. Hanya, ia menyukai panas sehingga cuaca panas Indonesia amat mendukungnya.

Akmal dengan kaus hijau

Di klasifikasi sprinter, pebalap tim nasional Malaysia, Mohd Akmal Amrun, yang sehari sebelumnya dinyatakan tidak memenuhi batas waktu yang ditentukan panitia pada akhir etape IX, dinyatakan bisa membalap lagi dan mengenakan kaus hijau lagi.

Sementara Bambang Suryadi, yang harus kehilangan kaus kuning dan dalam waktu bersamaan kehilangan kaus polkadot, tetap tercatat sebagai pebalap nasional serta mempertahankan kaus merah putih. ”Memang berat mempertahankan tiga kaus sekaligus. Akan tetapi, saya belajar dari balapan 10 hari ini,” tutur Bambang.

Polygon Sweet Nice tetap mempertahankan posisi pertama sebagai tim tercepat dengan catatan waktu total 103 jam 25 menit 41 detik. Team Hongkong-China menyusul di posisi runner-up serta Germany Wurtternberg di posisi ketiga.

(HLN/MHD)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com