Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Varanasi, Kuil Emas Sampai Brokat Emas

Kompas.com - 11/10/2011, 17:37 WIB

KOMPAS.com - Bila bicara seni dan budaya di Varanasi, India, sudah barang tentu kota ini dikenal karena kaya akan tradisi budaya yang unik. Berbagai unsur arkeologi, mitologi, geografi, seni, dan sejarah membuat kota kuno ini seolah menjadi jati diri bangsa India.

Meskipun Varanasi berkaitan erat dengan kepercayaan Hindu dan Buddha, tetapi pada kenyataannya kita dapat menemui banyak jenis keyakinan agama dan jenis ibadah. Juga lembaga-lembaga keagamaan di setiap sudut jalan kota ini.

Sungguh pemandangan yang sangat menakjubkan bisa mengekspos praktek penyembahan kultus yang terhampar di setiap sisi jalan tanpa harus ada embel-embel aturan. Tak hanya Jakarta yang punya segudang museum seni dan budaya, Varanasi menawarkan cita-rasa yang lengkap beserta  sejarahnya. Di sini orang bisa merasakan perubahan dalam pola-pola pergerakan dari setiap proses sejarah yang terjadi.

Dalam hal seni, terutama kesenian rakyat, kota ini memiliki bentuk dan gaya yang unik. Sejak berabad-abad sebelumnya, Varanasi telah mampu menghasilkan master-master pengrajin di setiap bidangnya.

Ketenaran hasil seni sutra tenun Varanasi misalnya, telah menjelajah seantero dunia, yang dikenal juga sebagai saree sutra Benares, pakaian tradisional yang masih melekat dalam keseharian para wanita India. Seolah menjadi bagian integral khususnya bagi para pengantin wanita India.

Tak hanya sutera, konon brokat emas dan perak pun telah mendapatkan namanya lewat generasi ke generasi tanpa sedikit pun kehilangan daya tarik. Selain ragam tekstil, kita dapat menemukan kerajinan tangan lainnya, seperti mainan, hiasan yang berbahan dasar logam, kayu, ataupun tanah liat.

Seperti yang tampak pada penelusuran kami hari itu. Setiap toko menggelar jenis barang dagangannya dari mulai karpet yang dirajut tangan (mirzapur), alat musik khas India, bermacam-macam khatta-meetha atau manisan, dan aam langda atau manisan mangga yang sangat populer sepanjang musim panas.

Juga dengan daun sirih, masyarakat lokal mengenalnya dengan nama pan. Konon mengunyah daun sirih di sini adalah sebagai bagian dari budaya mereka yang telah turun temurun. Bahkan budaya unik menyambut tamu di sini adalah dengan menyuguhkan pan atau daun sirih tersebut.  

Dari beberapa pedagang yang sempat kami tanyakan, mereka memberikan referensi tempat belanja yang murah dan telah menjadi hot spot di kota ini. Seperti di Chowk Market, Gyan Vapi, Vishwanat Gali, Thatheri Bazaar, Lahurabir, Godoulia, Dashwamedh Gali, dan Golghar market.

Sedangkan bagian yang terpenting dari semua itu adalah Anda harus pandai dalam penawaran harga, karena berhubungan dengan raut wajah Anda sebagai wisatawan. Di sudut gang di Chowk Market, kami mencoba memulai penawaran beberapa potong blus dan celana khas India.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com