Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangkok Dikepung Banjir

Kompas.com - 11/10/2011, 16:06 WIB

BANGKOK, KOMPAS.com — Banjir besar yang melanda wilayah-wilayah di sekitar Bangkok mengancam ibu kota Thailand itu. Pihak berwenang mencoba mengantisipasinya dengan membangun kantong-kantong pasir sebagai barikade.

Thailand dilanda banjir terbesar dalam lima dekade terakhir. Lebih dari 200 orang tewas dalam bencana alam ini.

Menurut warta Reuters, sudah terjadi banjir-banjir kecil ibu kota Thailand dalam beberapa pekan terakhir ini. Namun, ada kekhawatiran kondisi itu bakal memburuk setelah 13 Oktober karena laut sedang pasang naik sehingga menghambat Sungai Chao Phrava mengalir ke laut. Jika itu terjadi, banjir besar akan melanda Bangkok.

Pada Senin (10/10/2011), Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra mengatakan, pemerintah hanya memiliki waktu dua hari membangun tiga tanggul untuk mencegah banjir masuk ke Bangkok.

Meskipun Bangkok pernah dilanda banjir, para pengamat menilai kerusakan yang ditimbulkan banjir kali ini jauh lebih buruk.

Menurut Wall Street Journal, Menteri Keuangan Thailand mengatakan, bank sentral memperkirakan kerugian akibat kerusakan bisa mencapai 2 miliar dollar AS.

"Perbedaan utama kali ini adalah kerusakan langsung terhadap sektor industri tampaknya lebih buruk dari sebelumnya. Banyak industri di wilayah tengah yang terpukul dan pabrik-pabrik dilaporkan menghentikan operasi," Wall Street Journal mengutip laporan Credit Suisse.

Menurut Reuters, 198 pabrik di provinsi Ayutthaya terpaksa ditutup setelah air menerobos barikade kantong pasir.

Departemen Pencegahan dan Mitigasi Bencana Thailand mengatakan, 269 orang tewas, sebagian besar akibat tenggelam, sejak badai tropis menghantam Thailand, akhir Juli lalu.

Departemen itu juga melaporkan, 8,2 juta orang di 60 dari 77 provinsi di Thailand menjadi korban banjir dan tanah longsor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com